Yang Terjadi Saat Kita Marah
Kira-kira apa yang terjadi kalau kita marah? Kita harus mengetahui dampak atau efek dari sikap marah tersebut. Pertama, kita akan tampak seperti orang yang sangat buruk, wajah kita menjadi tegang yang tidak enak untuk dipandang dan tutur kata menjadi tidak terkendali. Seorang pejabat tinggi atau orang yang pendidikannya tinggi, jika ia tidak mampu mengendalikan marahnya, maka akan dipandang rendah karena kata-katanya yang menyakiti orang lain. Seperti mengatakan orang lain dengan menggunakan kata “syaitan, binatang, dan lain-lainnya”.
Misalkan ketika seorang ibu marah kepada seorang anak, karena marahnya tidak bisa ia kendalikan maka tidak jarang yang kemudian mengatakan “dasar anak monyet”, padahal ia lupa bahwa anak tersebut adalah anaknya, artinya orang yang sedang marah akan kehilangan akal kehilangan akal sehatnya dan tidak mampu mengenali dirinya.
Orang yang marah akan merasa puas jika ia menumpahkan nafsunya. Sayangnya memenuhi nafsu merupakan sesuatu yang tidak akan ada ujungnya, bahkan nafsunya bisa jadi berbuah kekerasan dengan cara memukul atau menampar, bahkan sampai-sampai ingin membunuh orang lain, begitu mengerikan dampak dari marah tersebut. Orang seperti itu berarti ia sudah diperbudak oleh marahnya sendiri.
“MARAH ITU AKAN MENYEBABKAN HUBUNGAN PERSAUDARAAN MENJADI RUSAK KARENA TIDAK ADA ORANG YANG BAHAGIA DISAKITI, AMALNYA JUGA MENJADI RUSAK KARENA DIAMBIL OLEH ORANG YANG TERDZALIMI, DAN AKHLAK AKAN MENJADI RUSAK”
Aa Gym
Jadi marah itu tidak akan menyelesaikan masalah, marah yang menjadi solusi itu adalah marah yang terkendali. Marah itu akan menyebabkan hubungan persaudaraan menjadi rusak karena tidak ada orang yang bahagia disakiti, amalnya juga menjadi rusak karena diambil oleh orang yang terdzalimi, dan akhlak akan menjadi rusak. Salah satu penyebab orang yang mudah marah adalah karena tidak ridho atau sulit untuk menerima takdir, kalau ada sesuatu yang tidak cocok dengan dirinya pasti marah, padahal kalau sesuatu yang tidak ditakdirkan untuknya pasti tidak akan pernah terjadi.
Semoga kita bisa bertekad dan berupaya belajar menahan amarah, dengan cara mempelajari bagaimana orang-orang mulia menahan marahnya. Ingat saudara, marah merupakan salah satu perbuatan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Begitupun sebaliknya, orang yang menahan amarahnya akan mendapat banyak keutamaan. Wallahu a’lam bishowab.
(KH. Abdullah Gymnastiar)