Very Happy! Itulah Kesan Peserta Donor Darah DT Peduli
Dome Sentral Lima tampak ramai pada Jumat (9/8). Di sana, Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) DT Peduli, bekerja sama dengan Yayasan Pemberdayaan Ummat Daarut Tauhiid (DT Berdaya), dan Palang Merah Indonesia (PMI), menggelar kegiatan donor darah. Kegiatan tersebut banyak menyedot animo para pendonor, baik itu para Santri Daarut Tauhiid (DT), maupun masyarakat pada umumnya.
Peripenti misalnya, Warga Kerinci, Provinsi Jambi, yang merupakan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mengutarakan kebahagiaannya dapat mendonorkan darahnya melalui DT Peduli.
“Alhamdulillah, bagi saya ini donor darah yang kesembilan kalinya, dan untuk donor darah bersama DT Peduli ini yang pertama. Awalnya merasa nervous, tapi bukan karena takut donor darah. Tapi, takut tidak lulus saat pengecekan kesahatan pertama, karena melihat orang lain banyak yang belum bisa mendonorkan darahnya, dengan alasan kesehatannya kurang baik. Kabarnya tadi dari pengeras suara diumumkan, bahwa akan ada lagi kegiatan donor darah, dan saya Insya Allah, akan mendaftarkan lagi, karena donor darah bersama DT Peduli, I’am verry happy,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan tujuannya mendonorkan darah. Pertama, sebagai bentuk kepedulian kepada sesama. Kedua, untuk menyehatkan badan. “Saya ingin berbagi kepedulian terhadap sesama dengan darah yang saya miliki. Sedangkan manfaatnya jadi pendonor darah, yang saya rasakan badan menjadi segar, sehat, dan terkadang memiliki kepuasan tersendiri. Serta apabila mendonorkan darahnya rutin setiap bulan, dapat membuat badan makin sehat, karena secara disaddari atau tidak, kalau kita terprogram menjadi pendonor, kita juga akan secara otomatis selalu menjaga pola makan,” jelasnya.
Terakhir, ia berpesan kepada siapa pun yang ingin melakukan donor darah, untuk menjaga pola makan, tidak merokok, minum alcohol, tidur teratur, jangan banyak begadang, dan rutin berolahraga. Lalu, ia pun mendoakan agar program-program yang dijalankan DT Peduli, khususnya donor darah, dapat istiqamah dan sukses. (Sukmara Galih)