Ustaz Maulana: Gelar Tahfidz adalah Tantangan bagi Penerimanya
Kepala Harian Pesantren Daarut Tauhiid (DT) Ustaz Maulana Yusuf mengatakan, wisudah Baitul Quran ke 7 ini sangat berbeda. Rasa haru dan bangga, kata Ustaz sangat terasa, pasalanya wisudah sekarang dilaksanakan secara online, tanpa dihadiri langsung santri juga orangtua/ wali santri.
Namun, kata ustaz, hal itu tidak sepenuhnya harus disesali, melainkan patut disyukuri. Hal yang harus disyukur adalah bagaimana energi Al-Quran begitu sangat terasa menyentuh setiap orang yang ingin mempelajarinya termasuk para wisudawan.
“Wisuda hari ini memiliki arti yang berbeda karena tidak bertemu langsung, tapi ini menjadi kekuatan bahwa ruh al-quran masih bisa kita gapai di mana pun kita berada, sungguh ini adalah sesuatu yang perlu disyukuri sebagai karunia Allah yang diberikan pada kita,” katanya, dalam siaran wisudah Baitul Quran ke 7 yang diunggah di akun Youtube MQTV, Kamis (9/7).
Meski demikian, ustaz memuji perjuangan santri yang terus teguh menghafalkan Al-Quran dalam situasi covid 19. Menurutnya, sangat tidak mudah menghafalkan Quran dengan banyak rintangan, namun harus disyukuri karena peertolongan Allah SWT semua bisa terselesaikan.
“Tentu ini perjuangan sangat berat karena Al-quran masuk ke dalam dada kita, tapi akan ringan kalau kita meminta pertolongan pada Allah SWT,” ujarnya.
Ustaz menyebut, mendapatkan gelar tahfidz merupakan tangtangan yang harus dijawab oleh para santri di kemudian hari.
“Wisuda adalah gerbang awal langkah bagi para santri untuk terus berkembang, dengan gelar tahfidz artinya santri harus semakin kompeten. Semoga tidak hanya hafal secara kalimat, secara arti, namun juga hafal secara pengalaman sehari-hari,” Katanya.
Total jumlah wisuda Baitul Quran ke 7 sebanyak 152 orang, terdiri dari : 21 orang hatam 30 juz : 10 ikwan 11 akhwat : 11 beasiswa DT Peduli, 44 orang hatam 15 juz : 19 ihwan 25 akhwat : 17 beasiswa DT Peduli dan Wisuda selesai program ada 87 orang : 26 ikhwan dan 61 akhwat. (Elga)