Ustaz Ghaza Al-Ghazali Bahas Kitab At-Tibiyan
Salah seorang putra dari KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), yakni Muhammad Ghaza Al-Ghazali, kini sering mengisi tausiah di Masjid DT Bandung. Usianya yang masih muda, namun telah hafidz quran, membuat jamaah tak ragu memanggilnya dengan sebutan ustaz.
Pada Kajian ba’da Magrib, Ustaz Ghaza membahas isi Kitab At-Tibiyan, karangan Imam Nawawi. “Beliau Hidup di abad ke enam Hijriyah, sekitar Tahun 500-an Masehi, kurang lebih 100 tahun sebelum Imam al-Ghazali,” katanya.
Ia pun membahas, hal yang unik dari Imam Nawawi, yaitu makannya hanya satu hari satu kali. “Kalau makan paling dengan tiga butir kurma, dan beliau sering shaum. Beliau sibuk belajar dan mengajar, hingga wafat di usia 45 tahun. Namun, ada satu sunnah yang belum sempat ia lakukan, yaitu menikah,” ungkapnya.
Menurut yang ia pelajari, Imam Nawawi merupakan penguat Mahzab Syafi’i. Padahal Imam Syafi’i hidup di kurun waktu dua Hijriah. “Jadi, banyak pendapat Imam Syafi’I yang ia lengkapi, ia kuatkan,” lanjut Ustaz Ghaza.
Terkait perawakan, Imam Nawawi tinggi dan kurus seperti Abu bakar As-Shidiq r.a, sahabat Rasulullah saw. Ustaz Ghaza juga mengungkapkan, Imam Nawawi sering mengenakan kain bawahan seperti sarung yang digunakan orang Indonesia.
“Jadi ketika sekarang kita lihat orang Arab pakai gamis, ternyata Rasulullah jarang pakai gamis. Alasannya karena Rasul tidak ada uang buat beli kain sebanyak itu. Rasul pakai baju setengahm bawahnya kain seprti sarung. Tapi sesekali memang Rasul mengenakan gamis,” jelasnya.
Ustaz Ghaza pun mengajak jamaah untuk berniat mengikuti sunnah Rasul saat mengenakan sarung. Tujuannya tentu tidak lain agar mendapat rida dan pahala dari Allah SWT. Salah seorang jamaah kemudian memberikan komentarnya terhadap materi yang disampaikan oleh Ustaz Ghaza,.
“Masya Allah, cara beliau menjelaskan itu runut, rinci, dan penuh dengan hikmah. Semoga jadi penerus Aa Gym memimpin Daarut Tauhiid. Jadi Kiyai yang dicintai Allah, dan disayangi ummat,” kata Farah, pada Selasa (27/2).