Ustaz Fahrudin: Keutamaan Berwakaf di Bulan Ramadan
Bulan Ramadan adalah bulan ketika pahala semua amal kabaikan dilipatgandakan. Di bulan inilah segala amalan sunah yang dikerjakan, nilai pahalanya sama dengan pahala wajib. Karenanya, Ustaz Fahrudin, Direktur Utama Wakaf DT, mengatakan di bulan yang istimewa ini, seharusnya umat Islam berlomba-lomba meningkatkan amal kebaikan. Terlebih amalan yang sifatnya akan menjadi amal jariah, seperti wakaf, infak, dan sedekah lainnya.
Selain itu, orang yang berwakaf juga akan mendapatkan dua pahala sekaligus. Pertama, pahala berwakaf. Kedua, pahala manfaat aset wakaf yang digunakan untuk beribadah kepada Allah. Sehingga lembaga Wakaf DT, berusaha semaksimal mungkin dalam memakmurkan dan memproduktifkan aset wakaf yang diamanahkan oleh muwakif (pewakaf).
“Dimanfaatkan atau tidak dimanfaatkan aset wakaf tersebut, ketika seseorang sudah berwakaf maka sudah mendapatkan pahala wakaf. Namun, jika aset tersebut digunakan untuk kegiatan-kagiatan positif, pahala orang yang mengerjakannya juga akan mengalir kepada orang yang berwakaf. Jadi, double pahalanya,” jelasnya pada Rabu (23/5).
Menurut Ustaz Fahrudin, wakaf merupakan sedekah sunah yang akan menjadi pahala jariah, yang mana pahala berwakaf itu akan mengalir hingga hari kiamat meskipun muwakifnya telah meninggal dunia. Adapun potensi wakaf di Indonesia, Ustaz Fahrudin menyampaikan, mencapai 377 triliun. Tetapi, yang dioptimalkan baru sekitar 2,5 persen yang hasilnya sekitar 400 milyar.
“Aset wakaf di Indonesia ini sangat luas, tapi belum d produktifkan. Alhamdulillah DT berusaha semaksimal mungkin, aset wakaf yang dimiliki sekarang 102.536 persegi yang kita kelola. Insya Allah target kita menghasilkan 500 milyar. Dari aset wakat tersebut kemudian keuntungannya kita ditarget 27 milyar untuk kembali membangun pesantren. Sehingga DT sekarang ada di Australia dan Batam. Ternyata, masyarakat muslim di sana juga membutuhkan,” jelas Ustaz Fahrudin. (Ernawati)