Ustaz Fahrudin Isi Kajian Tentang Fiqih Munakahat
Kajian rutin ba’da maghrib yang digelar setiap hari di lantai utama Masjid Daarut Tauhiid (DT) Bandung, pada Aghad (17/11), diisi oleh ustaz H. Fahrudin, tim asatiz sekaligus Direktur Pesantren DT. Pada kesempatan tersebut, Ustaz Fahrudin membahas tentang Fiqih Munakahat atau ilmu tentang pernikahan, khususnya bab khitbah atau melamar yang sesuai syariat Islam. Para Jamaah dan santri pun tampak antusias.
Ustaz Fahrudin menjelaskan, definisi khitbah menurut syariat ialah menyampaikan. “Khitbah adalah berbicara atau menyampaikan apa yang ada dalam hati seseorang yang ingin menikah, kepada wali atau keluarga si calon, yang disampaikan secara langsung. Lalu ada pertanyaan, Ustaz apakah boleh datang sendiri atau harus dengan keluarga? maka jawabannya adalah boleh,” katanya.
Tahap berikutnya adalah Kesiapan. Siap diterima dan siap ditolak. “Setelah berani mengungkapkan niat kepada wali atau keluarganya, maka harus siap diterima dan ditolak. Jika ditolak maka jangan putus asa, terus mencoba dan semakin memperbaiki diri, tandanya Allah ingin meningkatkan kualitas jodoh anda,” tambahnya.
Apakah saat mengkhitbah akhwat boleh menentukan barang yang akan dibawa oleh calonnya? Ustaz Fahrudin menjawab tidak boleh. “Akhwat diperbolehkan meminta mahar pada saat proses khitbah telah berlanjut. Diriwayatkan dalam sebuah hadis, sebaik-baik perempuan adalah yang paling ringan maharnya, dan sebaik-baik calon suami adalah yang memberikan mahar terbaik kepada calon istrinya,” paparnya.
Ustaz pun menjelaskan tentang siapa saja perempuan yang boleh dikhitbah. “Adapun perempuan-perempuan yang tidak terhalangi untuk dinikahi ada tiga. Pertama, bukan istri orang lain. Kedua, bukan sedang dalam masa iddah. Ketiga, tidak dalam keadaan sedang dikhitbah oleh orang lain,” ungkapnya.
Terkahir, Ustaz Fahrudin mengingatkan pentingnya memiliki ilmu sebelum pernikahan. “Mudah-mudahan ini menjadi bekal ilmu, karena jika dari awal sudah dilakukan sesuai dengan syariat, Insya Allah keberkahan akan Allah SWT limpahkan kepada keluarga anda semua kelak. Aamiin ya Rabbal’alamin”, pungkasnya. (Fatimah)