Ustaz Budi Prayitno: Wakaf Harus Jadi Trend Anak Muda
Pahala orang yang berwakaf (muwakif) sangat berlimpah. Pasalnya wakaf memiliki kontrak langsung dengan Allah SWT, dan memiliki tujuan sangat mulia, yaitu membangun peradaban umat. Ustaz Budi Prayitno mengatakan, wakaf memiliki esensi yang luas dan selalu relavan dengan zaman. Di era digital, katanya, wakaf harus mampu menjadi amal favorite bagi pemuda.
Menurutnya, minat pada amalan wakaf sangat bagus. Di samping tujuan, amalan wakaf memberikan pendidikan yang bermanfaat bagi generasi muda. Ustaz Budi Prayitno menyebut, elemen-elemen yang ada pada lingkaran generasi muda hari ini harus berbangga dengan amalan yang diajarkan islam.
“Saya kira, wakaf harus jadi trend di kalangan muda-mudi sekarang. Bagaimana caranya? Banyak hal yang bisa dilakukan. Lembaga Wakaf atau Nazhir harus inovatif dalam menjawab zaman, kehadiran pemuda itu justru jadi market, yang harus diyakini bahwa wakaf itu selalu relevan dengan dengan zaman, termasuk hari ini,” katanya, melalui media daring, Kamis (5/12).
Ustaz Budi memberikan contoh, yang dilakukan oleh Lembaga Wakaf Daarut Tauhiid (DT) dengan membumikan ‘Wakaf Sebagai Hadiah Terbaik bagi Orangtua’ merupakan sebuah gagasan yang baik. Selain ke depannya akan menjadi kebanggaan dan amal saleh, apa yang disosialisasikan Lembaga Wakaf DT bisa memberikan ide baru bagi lembaga yang lain.
“Coba kita lihat hari ini, Lembaga Wakaf DT punya ide yang baik. Tema Kawasan Wakaf Terpadu, Wakaf Sebagai Hadiah Terbaik Bagi Orangtua, dan Membangun Rumah di Surga. Tema seperti ini bisa dengan mudah dicerna oleh generasi muda,” jelasnya.
Selain itu, katanya, sosialisai wakaf terhadap pemuda juga harus dilengkapi dengan literasi yang kuat. Artinya, kata Ustaz Budi, nazhir harus melakukan penguatan secara keilmuan, bahkan mampu menarik calon muwakif menjadi insan yang dicintai Allah SWT.
“Harus diperkuat dengan literasi, tidak hanya mengajak, nazhir harus bisa memberikan penguatan secara nalar, jangan malah terjadi pendangkalan, ilmu dan apa yang dilakukan jadi seimbang. Pemuda hari ini butuh pencerahan yang logis, makanya nazhir wakaf harus mampu menjawab tangtangan itu,” tutupnya. (Elga)