Unta Nabi Soleh (Bagian 1)
“Dan (Kami telah mengutus) kepada kaum Tsamud saudara mereka Soleh. Ia berkata: ‘Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang bukti yang nyata kepadamu dari Tuhanmu. Unta betina Allah ini menjadi tanda bagimu, maka biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apa pun, (yang karenanya) kamu akan ditimpa siksaan yang pedih.’” (QS. al-A’raf [7]: 73).
Pada saat kaum Tsamud meminta kepada Nabi Soleh as untuk menunjukkan bukti kerasulannya, maka Allah SWT memberikan mukjizat berupa unta betina yang berasal dari seonggok batu besar yang tiba-tiba berubah (secara azali) menjadi unta betina. Mukjizat (unta betina) ini Allah berikan kemampuan menyimpan cadangan air dan memproduksi air susu yang cukup banyak.
Bila setiap mukjizat yang Allah anugerahkan kepada para Rasul-Nya pasti mengandung arti dan makna yang sangat mendalam, maka apakah arti mukjizat dari unta betina ini?
Allah yang Mahatahu memang selalu menetapkan keputusan yang tepat. Tepat waktu, tepat kondisi, dan tepat momennya. Termasuk petunjuk yang Allah berikan kepada manusia (umumnya) dan kaum Tsamud (khususnya) melalui mukjizat unta betina ini.
Kita coba menganalisa kondisi yang ada pada unta betina yang Allah jadikan mukjizat bagi Nabi Soleh. Menurut Ibnu Katsir dalam buku qishashul anbiya-nya, unta betina yang Allah SWT jadikan mukjizat bagi Nabi Soleh ini memiliki kelebihan, mampu menyimpan cadangan air dan memproduksi air susu yang sangat banyak. Mari kita coba uraikan hikmahnya.
Sekilas tentang Air Susu Unta
Menurut salah satu referensi ilmiah, rasa air susu unta agak asin namun bisa langsung diminum jika buihnya telah disaring, karena air susu unta adalah nektar murni yang baik bagi kesehatan tubuh. Air susu unta mengandung vitamin B, vitamin C, zat besi, dan lemak tak jenuh. Selain itu, air susu unta sangat rendah kandungan laktosanya namun kadar kalium (potasium), magnesium, besi, tembaga, mangan, natrium, dan seng lebih tinggi kandungannya dari susu sapi.
Atas semua kandungan itu, air susu unta menjadi minuman yang memiliki ragam khasiat. Ada pun beberapa khasiatnya adalah menjaga sistem kekebalan tubuh, mengontrol diabetes, meningkatkan fungsi otak, mencegah penyakit jantung, dan berbagai khasiat lainnya.
Dengan adanya air susu unta betina ini, keadaan pangan kaum Tsamud menjadi sempurna. Mereka tidak hanya memiliki stok makanan yang banyak dan enak melainkan juga minuman yang bergizi (sebagaimana budaya yang ada di masyarakat Indonesia, makanan 4 sehatnya menjadi sempurna dengan tambahan 1 minuman yaitu air susu sapi).
Sikap yang Diharapkan
Nabi Soleh memberikan jadwal kepada kaum Tsamud untuk berbagi air minum dengan unta betina ini. Beberapa hari untuk kaum Tsamud dan beberapa hari lainnya untuk unta betina ini. Saat mereka tidak mendapatkan giliran minum, Nabi Soleh mempersilakan mereka untuk memanfaatkan air susu unta ini.
Seharusnya kaum Tsamud bersyukur atas mukjizat itu. Mereka yang asalnya tidak memiliki unta (dan tidak mampu mencicipi air susu unta yang penuh gizi), lalu Allah SWT berikan anugerah tersebut. Dengan hanya memberikan satu akhlak saja yaitu sami’na wa atha’na (saya dengar dan saya taat), sebenarnya Allah telah menyiapkan dan akan mengawal agar manusia (kaum Tsamud) memperoleh jaminan kesejahteran dan kebahagiaan yang diinginkan.
Setiap masyarakat manusia umumnya (dan kaum Tsamud khususnya) tentu membutuhkan ketahanan pangan dan gizi. Allah SWT merealisasikannya melalui unta betina ini. Mukjizat tersebut memberikan bukti sekaligus pesan akidah bahwa Allah pasti memberikan berbagai fasilitas agar manusia bisa sejahtera dan bahagia.
Namun sayang, kaum Tsamud bukannya memilih memenuhi aturan Allah SWT, mereka malah memilih membuat aturan sendiri. Sehingga, anugerah kesejahteraan dan kebahagiaan melalui mukjizat unta betina ini mereka tolak dengan jalan membunuhnya. Wallahu a’lam. (diambil dari buku 101 Kisah Nabi, karangan Ust. Edu)