Tragis! 49 Pengungsi Jadi Korban Bentrok di Kamp Pengungsian Lebanon
DAARUTTAUHIID.ORG | LEBANON — Anadolu Agency laporkan bentrokan antar dua kelompok di kamp pengungsian Palestina terbesar di Lebanon yang mengakibatkan sebanyak 9 orang tewas pada (31/7/2023).
“Kamp itu telah menyaksikan bentrokan sejak Sabtu, dengan enam kematian tercatat pada Minggu,” ujar laporan kantor Berita Nasional (NAA).
Menurut NAA, bentrokan antara beberapa kelompok Islam dan pasukan keamanan yang bertikai dengan gerakan Fatah Palestina terus berlanjut.
“Jumlah korban di dalam kamp Ain Al-Hilweh capai 49 orang, termasuk sembilan orang tewas dan 40 luka-luka, akibat bentrokan yang berlangsung sejak Sabtu,” ujar Ghassan Sais, Kepala Asosiasi Medis Islam di Sidon, pada (31/7/2023).
Seorang koresponden Anadolu menyampaikan tentara Lebanon menutup seluruh akses jalan yang berdampingan dengan kamp tersebut.
Memasuki hari ketiga, bentrokan ini menyebabkan pengungsian massal dan mengganggu institusi, sekolah dan universitas di Sidon.
Seorang anggota gerakan Fatah, Abu Sheref El-Armoushi dan empat pengawalnya tewas, ungkap media lokal, pada (30/7/2023).
Ain Al-Hilweh merupakan kamp pengungsian Palestina yang terletak di Lebanon dengan jumlah 50.000 orang menurut PBB.
Didirikan sejak 1948, kamp ini berada di sebelah barat desa Miye ou Miye dan kamp pengungsi Mieh Mieh, Tenggara dari pelabuhan Sidon dan utara Darb Es Sim, Lebanon.
Kamp ini terkenal sebagai tempat pengungsian bagi ekstremis dan buronan kriminal.
Jumlah total pengungsi Palestina yang berada di Lebanon bekisar 200.000 orang, yang tersebar di 12 kamp dan sebagian besar berada di bawah kendali faksi-faksi Palestina. (Noviana)
Redaktur: Wahid Ikhwan
(sumber: sindonews.com)