Tobat Terus-menerus
Allah SWT berfirman, “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat. Dan, membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh [71]: 10-12)
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang melazimkan, mendawamkan dirinya untuk selalu beristighfar kepada Allah, maka Allah akan memberi kemudahan kepadanya di saat ia sulit, Allah akan berikan kegembiraan di saat ia sedih, dan Allah akan berikan ia rezeki dari jalan yang tidak pernah ia duga.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad)
Saudaraku, bagi siapa saja yang merutinkan tobat, maka Allah memberinya karunia yang tak terhingga. Di antaranya Allah memberikan ketenangan dan kelapangan di dalam hatinya, dari keadaan sebelumnya yang sesak, sempit, galau, dan tertekan. Selain itu, Allah juga memudahkan ia menemukan jalan keluar dari setiap permasalahan yang menghimpitnya. Allah juga mendatangkan rezeki dan pertolongan untuknya dari jalan yang tidak pernah ia duga.
Mengapa demikian? Saudaraku, sesungguhnya segala karunia Allah itu sudah tersedia. Setiap jalan keluar dari berbagai masalah kita sudah tersedia. Segalanya mungkin dan ada di sisi Allah. Setiap masalah kita, solusinya sudah ada. Setiap kebutuhan kita, kecukupannya sudah tersedia. Sayangnya, semua itu terhalang.
Terhalang bagaimana? Bayangkanlah kita sedang mengendarai mobil, sementara di luar hujan turun dengan derasnya dan kaca depan kotor ditambah wiper yang rusak. Apa akibatnya? Kita merasa cemas dan gelisah karena tidak bisa melihat jalan di depan kendaraan kita.
Kecemasan kita itu bukanlah karena tidak ada jalan, tetapi karena kita tidak bisa melihat jalan tersebut. Pandangan kita terhalang oleh kaca yang kotor dan wiper rusak, sehingga tidak bisa membersihkannya. Cemas, gelisah, takut bukan karena tidak ada jalan, tapi karena tidak bisa melihat jalan.
Dari pengambaran ini, bisa kita mengambil pelajaran jika setiap masalah yang dihadapi bukanlah tidak memiliki solusi. Solusi itu ada, tapi kita terhalang darinya. Oleh apa? Oleh dosa-dosa kita sendiri!
Mata hati kita tertutup dan terhalang lumuran dosa-dosa dari berbagai maksiat dan perbuatan buruk yang kita lakukan dan tidak ditobati. Karena kita tidak bertobat, maka lumuran dosa itu semakin lama semakin banyak dan tebal. Hati kita semakin kotor dengan noda-noda hitam, tidak dibersihkan.
Oleh karena itu rajinlah bertobat. Fokuslah dalam bertobat. Lakukan tobat dengan sungguh-sungguh. Karena, jika ditafakuri, kita banyak melakukan kesalahan setiap hari. Mulai dari niat yang salah, ucapan yang salah, prasangka yang salah, tindakan yang salah dan lain sebagainya. Setiap kesalahan itu, sekecil apa pun, perlu ditobati. Bahkan, tobat-tobat yang kita lakukan namun tidak secara sungguh-sungguh, yang dalam istilahnya disebut dengan ‘tobat sambal’, itu pun perlu ditobati.
Semakin sering kita bertobat, semakin sering memohon ampunan, maka sesungguhnya Allah Maha Melihat. Allah berfirman, “..Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. al-Baqarah [2]: 222)
Jika Rasulullah yang sudah dijamin dosanya diampuni oleh Allah, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, beliau masih saja memohon ampun dan bertobat kepada Allah setiap hari, maka apalagi kita yang hanya manusia biasa?
Rasulullah saw bersabda, “Tidaklah aku berada di pagi hari (antara terbit fajar hingga terbit matahari) kecuali aku beristighfar kepada Allah sebanyak seratus kali.” (HR. an-Nasa’i)
Kembali kepada analogi kendaraan tadi, kita boleh bertanya, apakah kegelisahan dan kecemasan itu tetap ada jika kaca mobil itu bersih? Tentu tidak. Kegelisahan akan sirna karena kita bisa melihat jalan dan bisa berkendara dengan selamat hingga sampai di tujuan. Sehingga, penting untuk membersihkan kaca itu. Penting untuk merawat wiper itu agar berfungsi terus untuk membersihkan kaca dari kotoran-kotoran. Kaca tersebu perlu senantiasa berada dalam kondisi bersih agar kita bisa melihat jalan dan selamat dalam perjalanan.
Demikianlah dengan hati kita. Semakin rajin bertobat, maka semakin bersih hati ini. Semakin berkurang noda-noda dosa yang menutupinya. Hati kita semakin mudah menemukan jalan kebenaran dan kebaikan. Mudah menerima nasihat, sehingga mudah mencapai keselamatan.
Semakin hati kita bersih, semakin terbukalah jalan keluar dari setiap masalah. Semakin terbuka ketenangan dan ketenteraman, jauh dari berbagai kegelisahan dan kecemasan. Dan, semakin terbuka pula jalan rezeki kita dari berupa kesehatan, kecukupan materi hingga ilmu pengetahuan. Maka, fokuslah terus dalam bertobat. Tobat menjadi gerbang yang terbuka lebar menuju jalan kemudahan dan keselamatan dunia akhirat. (KH. Abdullah Gymnastiar)