Tidak Mudah Sabar dalam Taat
Saudaraku, bersabar dalam taat itu tidak mudah. Banyak gangguan bari setiap orang yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah dan kepada rasul-Nya. Gangguan-gangguan ini merupakan ujian yang menjadi sarana untuk semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Karena semakin seseorang bertekad ingin taat dan patuh kepada Allah, maka semakin syaitan gencar menggodanya untuk lalai.
Adakalanya muncul rasa malas ketika ingin menunaikan salat di masjid pada awal waktu secara berjamaah. Ada rasa malas untuk berwudu karena air yang dingin. Ada muncul rasa sayang untuk menyedekahkan harta yang ada di dompet ketika lewat di dekat kita kotak amal. Ada muncul rasa ingin terburu-buru ketika salat karena takut tertinggal tayangan sepakbola, dan berbagai godaan lainnya yang mengiringi setiap ikhtiar kita menaati Allah SWT.
Di dalam al-Quran Allah berfirman, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: ‘Kami telah beriman,’ sedang mereka tidak diuji lagi?” (QS. al-Ankabut [29]: 2)
Nah, di dalam firman Allah ini sangat jelas disampaikan jika seseorang berupaya taat kepada Allah, maka sudah sunnatullah akan muncul banyak cobaan kepada dirinya. Maka, perlu bersabar menghadapinya. Ketika seseorang berikhtiar menuntut ilmu di jalan Allah, ia harus bersabar menghadapi ujian jauh dari keluarga, sabar dari menahan diri di saat lapar, sabar saat menahan diri ketika ingin bermain-main seperti orang lain, sabar menghadapi rumitnya ilmu pengetahuan yang sulit dipahami.
Tidak ada para ulama yang dalam ilmunya kecuali mereka telah berhasil bersabar menghadapi berbagai ujian itu. Dan, ketika seseorang berhasil melewati masa-masa beratnya dalam menuntut ilmu, ia akan memetik manisnya ilmu. Imam Syafii pernah menyampaikan, “Jika engkau tidak dapat menahan lelahnya belajar, maka engkau harus sanggup menahan perihnya kebodohan.”
Begitu juga dalam ketaatan lainnya kepada Allah SWT. Dalam hidup bertetangga misalnya, Rasulullah mengajarkan agar kita menjaga hubungan baik dengan tetangga. Tetapi, bagi orang-orang yang tidak bersabar menghadapi berbagai bentuk perangai orang, akan mudah ia untuk hidup menutup diri dan enggan bersosialisasi.
Padahal Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Bersabarlah dalam menjalin hubungan dengan sesama manusia. Kesabaran kita saat menghadapi sesuatu yang tidak kita sukai, itulah ladang amal ibadah kita kepada Allah. Bersabarlah dalam menaati Allah, niscaya kita tergolong orang-orang yang diberi kekuatan oleh Allah untuk bisa istiqamah di jalan-Nya. Insya Allah. (KH. Abdullah Gymnastiar)
sumber foto: mpaqpusat.com