Terisolir, Penyintas Memilih Bertahan di Tengah Banjir Besar
Banjir melanda di beberapa titik di Banten sejak Ahad (6/12) lalu. Hingga Kamis (10/12), curah hujan masih cukup tinggi hingga membuat genangan air tak kunjung surut dan warga mulai kewalahan bertahan di tengah kepungan banjir.
Syaiful, salah seorang tim kemanusiaan Daarut Tauhiid (DT) Peduli yang terjun langsung ke lokasi bencana menuturkan, luasnya sebaran titik banjir mempersulit tim kemanusiaan menyalurkan bantuan.
“Sebagai contohnya yang kemarin kami datangi, Desa Sukaresmi. Desa ini masuk dalam wilayah Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Di sana banjir sempat setinggi dua meter pada Ahad (6/12) lalu karena menurut penuturan warga hujan lebat terjadi sehari semalam tanpa henti,” lanjut Syaiful.
Syaiful menambahkan, akses menuju desa tersebut memang cukup sulit. Selain lebar jalan yang hanya cukup untuk satu mobil, kondisi jalan juga hanya berupa bebatuan dan tanah gembur. Karenanya, tim kemanusiaan DT Peduli perlu menempuh waktu kurang lebih 1 jam perjalanan meski hanya berjarak 5 kilometer.
Di Desa Sukaresmi, tim sempat memfasilitasi mobilitas warga dengan menyediakan perahu karet. Saat berada di lokasi tersebut, tim membutuhkan waktu lebih dari 4 jam berkeliling satu desa karena rumah antar penduduknya yang cukup berjauhan dan dilakukan dengan menggunakan perahu karet. (M. Azril)