Tanding Lawan Israel, Atlet Anggar Kuwait Pilih Mundur
KUWAIT – Pemain anggar wanita Kuwait Kholoud Al-Mutairi telah memilih untuk mengundurkan diri daripada bersaing dengan atlet dari Israel. Keputusan ini hanyalah dukungan bagi rakyat Palestina yang terus hidup di bawah aneksasi Israel.
Kholoud Al-Mutairi telah mengundurkan diri dari Piala Dunia 2022 International Chair and Amputee Sports Federation (IWAS) World Cup di Thailand. Acara tersebut mengadu dia melawan lebih dari 100 pemain anggar dari seluruh dunia, dan setelah bermain imbang, dia melawan pemain anggar Israel.
Komite Paralimpiade Kuwait mengkonfirmasi di halaman Twitter-nya: “Atlet Kuwait Kholoud Al-Mutairi mengundurkan diri dari Piala Dunia IWAS di Thailand untuk menghindari persaingan dengan entitas Zionis.”
Bulan lalu, pemain anggar Kuwait melakukan langkah serupa di babak penyisihan grup Kejuaraan Anggar Dunia. Mohammad Al-Fadli untuk bersaing dengan Israel di turnamen di Dubai, tetapi dibatalkan karena menentang normalisasi.
Pengguna media sosial Kuwait memuji kedua atlet tersebut karena menolak untuk menormalkan dan menyatakan dukungan untuk Palestina, sebuah posisi yang telah diambil dengan tegas oleh negara Teluk itu. “Tuhan memberkati dia. Dia masih nomor satu di mata kita,” kata salah satu pengguna Twitter.
“Kholoud sang pahlawan,” kata pengguna lain, yang menggambarkannya sebagai pahlawan moral.
Pada September 2019, Al-Fadli mengundurkan diri dari turnamen internasional di Amsterdam setelah tergabung dalam grup yang sama dengan pemain Israel. Memboikot pertandingan lawan Israel adalah praktik umum di kalangan atlet Kuwait.
UEA menormalkan hubungan dengan Israel pada tahun 2020, yang telah menyebabkan partisipasi Israel dalam kegiatan olahraga dan budaya di negara Teluk itu. Partisipasi Israel sering ditentang oleh negara-negara Arab lainnya dan telah menjadi penyebab boikot.
Pada bulan Februari, Inventor Kuwait Jenan Al-Shehab membatalkan penampilannya di Expo 2020 Dubai sebagai tanggapan atas pameran yang menjadi tuan rumah paviliun “Hari Israel”. Seperti kebanyakan negara Arab, Kuwait tidak memiliki hubungan diplomatik atau komersial dengan Israel dan secara ketat memberlakukan undang-undang boikot atas barang-barang Israel.
Negara Teluk telah melarang pemegang paspor Israel memasuki negara itu dan melarang warganya mengunjungi Israel. Negara Teluk telah memberlakukan undang-undang untuk menghukum masyarakat karena mengungkapkan simpati kepada Israel. (Wahid)
Red: WIN
_________________________
ref: Republika