Tanda Hitam di Dahi, Apakah Tanda Keshalehan?

DAARUTTAUHIID.ORGSebagian besar umat Islam mungkin punya pandangan bahwa di antara ciri seorang Muslim yang gemar melaksanakan sholat adalah tanda yang nampak pada wajah, khususnya tanda hitam di dahi.

Namun, ternyata pandangan ini keliru dan hanya mengambil makna secara bahasa dari teks Surat Al-Fath ayat 29 yang berbunyi:

“…Kamu melihat mereka rukuk dan sujud mencari karunia Allah dan keridaan-Nya. Pada wajah mereka tampak tanda-tanda bekas sujud…” (QS Al Fath ayat 29).

Tafsir dari ayat di atas tidak selalu diartikan kemuliaan atau cahaya yang diberikan Allah Ta’ala kepada orang-orang yang beriman dalam sujudnya, bahkan orang-orang yang lelah karena banyak beribadah, sehingga adanya tanda hitam di jidat.

Sebagian ulama menafsirkan ‘tanda’ yang terdapat dalam ayat tersebut, sebagai tanda bagi Muslim yang gemar melaksanakan sholat.

Imam Al Qurthubi memberikan penjelasan dalam tafsirnya terhadap ayat tersebut, ia berpendapat bahwa yang dimaksud tanda bekas sujud adalah tanda tahajud di malam hari dan terjaganya orang-orang Muslim di waktu malam.

Imam Al Qurthubi juga memberikan pandangan dengan mengutip sejumlah riwayat dan pendapat dalam kitab tafsirnya.

Dalam Sunan Ibnu Majah, dari Jabir, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasalam bersabda yang artinya: “Siapa yang banyak shalat, wajahnya terlihat baik di siang hari.”

Ibnu Wahab meriwayatkan dari Imam Malik, bahwa tanda atau bekas hitam pada wajah adalah tanda sujud, bukan tanda kesholehan. Tanda tersebut berkaitan dengan dahi yang menyentuh tanah saat melakukan sujud.

Masih dalam tafsir Al Qurthubi, dia mengutip hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyaallah’anhu. Dalam hadits dikatakan:

“Ketika Allah Ta’ala usai menghukum hamba-Nya, dan berkehendak mengeluarkan sebagian ahli neraka dengan rahmat-Nya, maka Allah memerintahkan malaikat untuk mengusir orang-orang yang tidak menyekutukan Allah dari dalam neraka. Orang yang diridhoi Allah untuk mendapat rahmatnya ialah orang-orang yang menyebut “Lailahaillallah”. Malaikat dapat mengenali mereka di dalam neraka karena adanya tanda dari bekas sujud. Api neraka membakar anak Adam, kecuali bekas sujud, Allah mengharamkan kepada api neraka untuk membakar bekas sujud itu”.

Ada atau tidaknya tanda hitam di dahi bukanlah menjadi persoalan yang penting, yang terpenting adalah bagaimana berupaya meningkatkan kualitas ibadah kita.

Jangan juga kita merasa berbangga diri karena memiliki tanda hitam di dahi. Ibadah yang harusnya mendatangkan pahala justru akan menimbulkan datangnya dosa jika salah niatnya.

Kita juga tidak perlu bebrburuk sangka kepada orang yang memiliki tanda hitam di dahinya. Bukan berarti mereka ingin sombong. Boleh jadi sebagian orang memiliki kulit dahi yang tipis sehingga mudah berbekas hitam. Wallahu a’lam bishowab. (Arga)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG