Tahun 2018, Teh Ninih Imbau Santri Karya Miliki Hafalan
Menjadi penghafal al-Quran adalah impian setiap muslim. Sebab, menghafal al-Quran merupakan kemuliaan. Bukan hanya di dunia, bahkan al-Quran menjadi penentu kedudukan seseorang kelak di surga.
Terkait hafalan Quran, Ninih Muthmainnah (Teh Ninih), pada saat mengisi kajian muslimah santri karya akhwat (perempuan) Daarut Tauhiid (DT), menyampaikan belajar al-Quran bukan sekadar mengenal aksara kemudian menghafalkannya. Namun, yang lebih penting daripada itu adalah bagaimana caranya agar mampu memahami setiap ayat yang dibaca. Sehingga, membaca Quran bukan hanya sampai di tenggorokan, namun sampai ke hati dan tergerak mengamalkannya.
Bukan hanya itu, Teh Ninih juga memberikan target kepada seluruh santri karya akhwat DT, untuk memotivasi agar menjadi pribadi yang lebih baik di tahun 2018. Di antara target-target yang diberikan adalah tilawah al-Quran sehari setengah juz beserta artinya. Mengapa harus dengan artinya? Karena Teh Ninih berharap, santri karya akhwat DT bukan hanya mampu membaca Quran dengan baik, namun juga mampu memahami setiap ayat yang dibaca.
“Kalau membaca al-Quran sambil kita pahami artinya, akan ada rasa khouf, rasa takut kepada Allah sehingga tergerak hatinya untuk mengamalkan isinya. Ini sebuah cita-cita 2018, terutama buat saya pribadi. Dengan berdoa saya ingin ma’rifat, saya ingin mengenal Allah lewat Allah langsung dengan ayat-ayat-Nya,” tutur Teh Ninih pada Rabu (17/1).
Beberapa santri karya yang hadir pada kajian tersebut, terlihat menitikkan air mata karena merasa tersentuh dengan tausiah yang disampaikan Teh Ninih. Selain memberi target untuk tilawah, Teh Ninih juga menargetkan agar seluruh santri karya akhwat DT memiliki hafalan, minimal khatam juz 30 di tahun 2018 ini.