Swiss Jadi Referensi Perubahan bagi Pesantren DT
Selepas melaksanakan umrah, dan bertugas di Negara Swiss, Pimpinan Pondok Pesantren Daarut Tauhiid (DT), KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) kembali ke Indonesia, khususnya ke Pesantren DT Bandung. Di depan ratusan Santri Karya, Aa Gym menyampaikan hikmah selama di sana.
“Swiss ini negara kecil di tengah Benua Eropa, tidak mempunyai laut, tapi mempunyai kurang lebih 1.500 danau. Di sana dikelilingi Pegunungan Alpen yang sangat monumental. Satu hal saat pertama kali saya melihat negara Swiss, negara tersebut alamnya sangat indah. Saya tidak mengerti ini sangat indah, dan kondisi di sana sangat bersih. Sampai ketika saya mengunjungi ke daerah yang ada kandang kudanya, itu sangat bersih. Masyaallah, indah, bersih, dan aman,” ujar Aa Gym di Masjid DT, pada Jumat (21/6).
Ia kemudian menceritakan, ketika berkeliling menggunakan kendaraan umum, tidak ada penagihan karcis. Uniknya, orang-orang di sana memiliki sikap jujur yang sangat tinggi, dan memiliki standar kualitas yang juga tinggi. Sayuran yang diolah dan disajikan sangat berkualitas, begitu pula produk-produk lainnya.
“Selain kualitas, masyarakat di sana mengutamakan kejujuran. Sehingga presiden di sana pun jika kemana-kemana tidak dalam pengawalan, dan itu biasa saja. Bahkan masyarakat di sana pun diberi senjata di setiap rumahnya, namun tidak diberikan peluru. Maka dari itu, masyarakat di sana sangat aman,” paparnya.
Menurutnya, Pesantren DT harus ada perubahan yang dilakukan. Salah satunya ialah mengenai kualitas, kejujuran, dan kebersihan. Pesantren DT juga harus banyak ditanami berbagai macam tumbuhan. Tujuannya untuk memberikan kesan sejuk, dan pesantren akan lebih indah. (Yuga Hassani)