Sutradara Film Battle of Surabaya: Selalu Bersandar kepada Allah
Setiap orang pasti memiliki rasa kecewa dan putus asa terhadap sesuatu hal yang pernah terjadi. Tak sedikit membuat sebagian orang tidak bersemangat melakukan sesuatu. Padahal bisa saja itu sebagai pelajaran, sehingga tidak terlena dengan kesenangan dan kesuksesan yang didapat.
“Kita harus menerima perjalanan hidup yang diberikan Allah kepada kita. Kita harus tahu, Allah lebih tahu apa yang kita butuhkan. Bukan yang kita inginkan,” ujar Arianto dalam acara InsiraTalk SMK Daarut Tauhiid (DT) yang disiarkan langsung di kanal Instagram, Sabtu (26/9).
Arianto Yuniawan yang merupakan sutradara film Animasi Battle of Surabaya juga menyampaikan, cita-cita bisa tercapai justru pada saat kondisi kita sedang terpuruk. Menurutnya karena pada saat kondisi tersebut, kita justru akan merenung terhadap kesuksesan yang hendak didapat.
“Contoh, pembuatan film animasi Battle Of Surabaya. Prosesnya itu lama. Sebelumnya pembuatan film Battle of Surabaya ini, dulu kita ada ide juga membuat animasi series serupa Upin dan Ipin. Tapi, salah satu perusahaan televisi menolak. Bisa saja kita berhenti berkarya kalau tak ada sandaran kepada Allah,” ujarnya.
Bahkan menurut Arianto, sebelum Battle of Surabaya ini dikenal seperti sekarang, banyak sekali komentar negatif yang menghampirinya.
“Teman-teman tahu tidak sebelum Battle of Surabaya dikenal seperti sekarang, di bioskop saja jumlah penonton sedikit. Dibully dan dihujat komentar netizen. Tidak sesuai sejarah dan semacamnya. Timbul rasa pesimis dan tidak ada keinginan membuat film lagi dalam diri saya,” ungkapnya.
Arianto juga berpesan kepada siswa yang mengikuti acara InsiraTalk untuk selalu menjadikan Allah sebagai tempat berlindung dan bersandar.
“Ibadah harus betul meski dalam kondisi terburuk. Kita akan dapat energi positif. Perbaiki amalan kita. Hal-hal seperti itu yang bisa menolong kita. Belajar dari kesalahan. Jangan marah kepada Allah dengan kejadian tersebut. Setiap kejadian ada hikmahnya,” pungkasnya. (Eko)