Sudah Sehatkah Gaul Kamu?
Membicarakan lawan jenis dijamin sudah jadi agenda harian remaja. Cewek mana sih yang tidak ada kata cowok dalam kamusnya? Pun sama, yang cowok juga seperti itu. Pokoknya tidak boleh ketinggalan kalau sudah asyik ngobrolin gacoannya. Seolah lawan jenis selalu mangkal dalam kepala kita. Mengalir dalam darah kita. Dan menghembus dalam desah napas kita. Ini benar-benar red alert!
Bener lho, kita tidak bohong. Pergaulan remaja kian hari kian menunjukkan sinyal-sinyal berbahaya. Di mana saja, kapan saja, cewek-cowok campur-baur tak terkendali. Seperti tidak ada remnya. Nyelonong terus kayak rem blong. Kalau mobil tabrakan masih mending, penyoknya ke dalam. Coba kalau cewek ‘ditabrak’ cowok, penyoknya ke luar. Apa tidak malu? Ini salah satu dari sekian banyak bahaya pergaulan bebas remaja sekarang. Ini berarti tanda-tanda pergaulan remaja sekarang sudah tidak sehat. Hati-hati lho!
Gaul Bebas Itu Tidak Sehat
Cowok mana sih yang tidak punya temen cewek? Tarzan saja yang setiap harinya bergaul sama penghuni hutan, senang sekali ketika pertama kali ketemu Jane. Manusia memang harus berinteraksi satu sama lain. Biar tidak ketinggalan informasi. Itu barang kali yang suka dijadiin alasan pentingnya jadi anak gaul. Dan belum bisa dibilang gaul kalau hanya berkecimpung di dunia sejenis. Cewek sama temen cewek atau cowok sama temen cowok. Tapi harus ada kolaborasi antara pergaulan cewek-cowok. Memangnya musisi?
Gaul bebas memang sudah jadi budaya remaja. Karena secara alamiah, remaja mulai mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, psikologis, dan sosial. Secara fisik, organ-organ tubuh termasuk organ reproduksi mulai matang. Secara psikologis, remaja mulai mengurangi ketergantungannya dengan orangtua. Dan secara sosial, remaja mulai mengenal dunia luar. Gaul sama teman-teman sebaya maupun masyarakat luas.
Pada usia remaja juga rasa ketertarikan dengan lawan jenis lagi hangat-hangatnya. Virus ‘merah jambu’ pun mulai menjangkiti. Dampaknya sudah bisa kita lihat dengan mata kepala dan mata kaki sendiri. Pacaran yang diawali dari PDKT, kencan, dan bikin komitmen makin populer di kalangan remaja. Seolah ada aturan tak tertulis yang mengharuskan remaja punya pacar. Katanya pacaran bisa memupuk kedewasaan dalam emosi dan kepribadian. Memangnya pohon mangga harus dipupuk segala?
Sobat muda muslim, bukannya kita ngiri atau ngerecokin orang pacaran. Tidak. Kita hanya mau mengingatkan sebagai sesama muslim. Pacaran yang identik dengan gaul bebas tidak akan pernah aman dari bidikan panah beracun berlumur nafsu yang dilontarkan setan. Pacaran hanya menjadi ajang baku syahwat. Karena unsur nafsu seksual kian mendominasi. Pegangan tangan, cipiki (cium pipi kiri)-cipika (cium pipi kanan) plus cibi (cium bibir) yang katanya jadi bumbu penyedap orang pacaran, tidak tabu lagi dilakukan. Memang pas jadi bumbu-penyedap, sebelum dipanggang di neraka! Iiih…!
Kita juga tidak asal bicara kalau batas antara gaul bebas atau pacaran dengan seks bebas kian bias. Buktinya, sekitar 18-20 persen remaja di Indonesia pernah melakukan hubungan seks bebas. “Itu hasil penelitian yang pernah kami lakukan terhadap pelajar dan mahasiswa,’’ ujar dr Boyke Dian Nugraha SpOG MARS, saat berbicara dalam sebuah seminar mengenai remaja dan pergaulan bebas.
Belum lagi berita menghebohkan dari beberapa penelitian yang menemukan banyak mahasiswi di kota-kota besar sudah hilang keperawanannya saat kuliah. Yang lebih mengenaskan, semua responden mengaku melakukan hubungan seks tanpa ada paksaan. Semua dilakukan atas dasar suka sama suka dan adanya kebutuhan. Selain itu, ada sebagian responden mengaku melakukan hubungan seks dengan lebih dari satu pasangan dan tidak bersifat komersil.
Risiko Gaul Tidak Sehat
Sobat muda muslim, banyak side effect akibat gaul bebas yang tidak sehat itu. Ibaratnya kulit kita yang luka terus terinfeksi kuman. Mmebuat suhu badan kita naik, basah sama keringat dingin, lukanya juga bisa korengan, terus ditongkrongin lalat hijau lagi. Iih…
Maaf ya, bukannya kita mendramatisir keadaan. Tapi memang itu kenyataannya. Gaul bebas yang berujung seks bebas itu bisa berakibat pada Kehamilan yang Tidak Dikehendaki alias KTD. Sudah begitu tidak sedikit yang depresi alias ‘sutris’. Malu sama keluarga, sekolah, teman, serta belum siap jadi orangtua.
Parahnya, remaja yang ketahuan hamil di luar nikah suka mengambil keputusan nekat. Apalagi pacarnya tidak mau tanggung jawab atau belum siap berumah tangga. Jadinya ada yang tega-teganya membuang bayi hasil ‘proyek’ mereka. Bahkan tidak sedikit yang mengambil keputusan mengaborsi janin yang sedang dikandungnya. Tidak salah kalau ada yang bilang mereka cuma mau enaknya, tapi tidak mau anaknya. Ada juga nasib remaja putri yang kecemplung ke dunia PSK karena merasa sudah tidak suci lagi. Parah banget kan?
Selain KTD, resiko gaul bebas juga bisa berupa menjangkitnya virus HIV/AIDS atau penyakit menular seksual. Karena bisa jadi maraknya seks bebas itu memancing remaja ‘parkir’ di tempat-tempat lain yang tidak steril, atau akibat penyalahgunaan narkoba.
Jadi, jika saat ini kamu sedang menjalani gaul yang tidak sehat atau berpacaran, segera akhiri. Awalnya memang terasa menyakitkan, tapi percaya deh endingnya akan membahagiakan. (daaruttauhiid)