SSG Manfaatkan Aset Wakaf untuk Bangun Kebersamaan
Gemuruh derap kaki Anggota Santri Siap Guna (SSG) Daarut Tauhiid (DT) meramaikan suasana Kawasan Wakaf Terpadu Eco Pesantren yang lengang tanpa aktivitas padat, Kamis (31/10). Memakai ikat kepala merah putih dan baris yang rapi, SSG Angkatan ke 38 bersiap memakmurkan aset wakaf dengan berbagai kegiatan yang positif.
Bayu, Pelatih SSG Angkatan 38 mengatakan, agenda long march dari Gegerkalong ke Eco Pesantren memang lazim dilaksanakan SSG. Hal ini dilakukan untuk melatih mental dan kepekaan antar sesama anggota juga ketahanan fisik peserta.
Selanjutnya kata Bayu, setiap anggota SSG akan diberikan arahan tentang bagaimana aset wakaf selalu berhasil menjadi partner insan SSG dalam pembentukan karakter.
“Kenapa kita long march ke wilayah aset wakaf yang lebih besar yaitu Eco Pesantren? Karena tujuan itu, mengenalkan aset wakaf sekaligus membangun rasa cinta mereka terhadap apa yang ada di DT, baik dari budaya sampai pada fasilitasnya,” katanya.
Sejauh ini kata Bayu, apa yang dilakukan di atas aset wakaf selama pendidikan berhasil mencapai berbagai hal. Salah satunya kebersamaan, konsep kebersamaan harus menjadi dasar insan SSG mencintai apa yang ada di DT.
“Ibarat seperti ini, besok sudah tidak ada lagi yang memakmurkan aset wakaf, SSG harus bisa menjadi garda terdepan untuk memakmurkan aset wakaf. Saya yakin banyak hati yang tergerak untuk kembali memakmurkan aset wakaf,” katanya memberi contoh.
Ia berharap SSG Angkatan ke 38 mampu menjadi pionir yang merawat aset wakaf, atau menjadi mesin yang menyala untuk kemakmuran setiap jengkal aset wakaf DT.
“Kalau kata Guru kita Aa Gym, ‘jadikan DT sebagai ladang amal’. Saya ingin angkatan ini menjadi mesin penggerak untuk mengajak umat tersadarkan agar bisa mengoptimalkan waktu di dunia dengan berwakaf, atau memakmurkan aset wakaf,” pungkasnya. (Elga)