SPNF dan SKB Belitung Lakukan Studi Tiru ke PKBM DT

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Satuan Pendidikan Non Formal (SPNF) dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Belitung melakukan studi tiru ke Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Daarut Tauhiid (DT) pada Jumat (15/11/2024). Sebanyak 14 peserta dari Belitung dan beberapa tamu undangan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandung mengikuti kegiatan tersebut.

Bendahara Yayasan Daarut Tauhiid Yunus Zainudin bersama tim PKBM menerima para peserta dan tamu undangan. Ia menyampaikan perjalanan DT dari masa ke masa, kemudian mempersilakan untuk melakukan amati tiru modifikasi (ATM) program-program yang di PKBM DT. Pertemuan dan jamuan dilakukan di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DT.

Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kota Bandung Ahmad Asikin, yang turut menjadi tamu undangan dalam kegiatan tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada rombongan SPNF dan SKB Belitung yang sudah jauh-jauh datang ke Bandung.

Asikin juga menegaskan, Disdik kota bandung terus berkomitmen untuk bisa membantu pengembangan program di SPNFI di wilayah binaanya, dengan melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala juga memberikan apresiasi kepada lembaga juga tutor, selain itu, lanjutnya, Disdik juga terus melakukan optimalisasi pendataan satdik guna penyaluran BOSP tepat sasaran.

Kepala SPS Eco Pesantren Ahmad Syaikhoni yang merupakan bagian dari PKBM mengatakan studi tiru dari SPNF dan SKB belitung bisa menjadi motivasi bagi PKBM DT untuk lebih mengembangkan programnya agar lebih bermanfaat bagi masyarakat.

“Alhamdulillah, kunjungan studi tiru ini memberikan motivasi kpd kami selaku pengelola PKBM DT untuk dapat mengembangkan program pendidikan Non Formal yang bermanfaat bagi masyarakat. Terimakasih juga kepada Disdik kota bandung dan Forum PKBM Kota Bandung yang mempercayakan kegiatan ini kepada PKBM DT sebagai tuan rumah,” ucapnya.

Ahmad berharap, makin banyak penyelenggara PKBM dan SKB yang variatif sesuai kebutuhan masyarakat sehingga meningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Semoga kedepannya penyelenggara PKBM dn SKB makin banyak program yang yang berdiferensiasi, fleksibel sesuai kebutuhan masyarakat. Juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan mutu kualitas pendidikan di Indonesia,” pungkas Ahmad. (AID)