Songsong Isra Mi’raj, Baitul Quran DT Selenggarakan Kajian Qurani
Unit Baitul Quran Pesantren Daarut Tauhiid (DT) pada Sabtu (20/2) kembali mengadakan Kajian Qurani dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang kompeten di bidangnya. Agenda ini merupakan program tambahan yang diselenggarakan sebagai upaya menambah motivasi dan pemahaman terhadap Quran, khususnya bagi sivitas Baitul Quran DT maupun kaum muslimin pada umumnya.
Kajian ini diselenggarakan secara rutin pada pekan ketiga setiap bulannya. Selama masa pandemi, kajian dilaksanakan secara daring. Ada pun tema yang dibahas dalam kesempatan ini adalah “Mendulang Hikmah dari Kisah Isra Mi’raj Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam”, bersama Ustaz Agus Subagio.
Selain sivitas Baitul Quran yang terdiri atas tim manajemen, muhafiz/ah, dan santri aktif, acara dihadiri pula oleh alumni program-program Baitul Quran DT yang diundang sejak H-2 pelaksanaan kajian melalui grup Whatsapp alumni. Kajian dimulai pukul 20.00 WIB dengan durasi lebih kurang 90 menit.
Selain menyampaikan materi sesuai tema yang ditentukan, Ustaz Agus juga menyisipkan pesan kepada seluruh peserta kajian untuk senantiasa menjaga hidayah Allah. Yakni berupa kemampuan dan kemauan untuk membersamai al-Quran dengan membaca, menghafal, termasuk men-tadabburinya.
“Karunia mengakrabi al-Quran dengan menghafalnya adalah karunia tersendiri. Sebuah kemewahan hidayah yang tidak semua orang mendapatkannya, sehingga karunia dari Allah ini harus benar-benar kita jaga dengan semaksimal mungkin.” Ustaz Agus disela-sela penyampaian materi.
Setelah penyampaian materi inti dan diskusi, kajian kemudian diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin langsung Ustaz Agus serta kemudian ditutup oleh MC.
Wati, salah seorang alumnus Program BBQ Baitul Quran mengungkapkan kebahagiaannya. Meskipun pada kesempatan ini tidak dapat mengikuti secara langsung sejak awal, namun tetap dapat menyimak materi melalui rekaman kajian yang dikirimkan di grup-grup Whatsapp Baitul Quran.
“Alhamdulillah dengan adanya rekaman kajian yang dikirimkan di grup setelah kajian selesai, kami dapat menyimak kembali materi yang disampaikan. Hal ini memudahkan kami untuk mencatat poin-poin penting materi yang mungkin terlewat untuk kemudian kami mujahadahkan,” ujarnya. (Tuqo)