SMP DTBS Putri Jalani UNBK dengan Tenang
Santri SMP Daarut Tauhiid Boarding School (DTBS) sedang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2019 dengan tenang. Setiap santri fokus menatap layar laptop yang berisikan soal-soal ujian, pada Selasa (23/4).
Pelaksanaan UNBK di SMP DTBS Putri dan Putra, dilakukan di tempat yang berbeda. SMP DTBS Putri menggelar UNBK di Jalan Gegerkalong Girang Baru No.11, Kota Bandung, sedangkan SMP DTBS Putra di Jalan Cigugur Girang No.33, Cigugur Girang, Parongpong, Kabupaten Bandung Barat.
“Saat ini SMP DTBS putri melaksanakan kegiatan UNBK. Santri kami saat ini yang mengikuti UNBK berjumlah 115 orang. Alhamdulillah ada empat ruangan yang ada di SMP DTBS putri, sehingga pelaksanaan UNBK dilaksanakan dalam satu sesi. Pengawas UNBK dilakukan sistem silang, seperti saat ini SMP DTBS putri dilakukan pengawasan oleh guru-guru dari SMP Muhammadiyah 6 Bandung. Begitu pun pengawas SMP DTBS yang saat ini mengawas di SMP Muhammadiyah 6 Bandung,” ujar Evi Nur, Ketua Pelaksana UNBK 2019.
Menurutnya, menghadapi UNBK tersebut, SMP DTBS sudah memberlakukan dalam kurikulum, yaitu Program Pengayaan Sukses UN. Santri sudah melakukan pembelajaran dan pemahaman mengenai soal-soal UN dari awal semester satu kelas sembilan. Kemudian menjelang UNBK, dilaksanakan Tryout UN. Dalam pelaksanaan Tryout UN itu, SMP DTBS sudah mencoba selama empat kali, untuk meminimalisir rasa tegang yang mungkin akan dirasakan oleh santri saat UNBK.
“Apalagi dalam pelaksanaan Tryout UN yang pertama. Jika santri ada kendala dalam laptopnya, mereka langsung tegang dan merasa cemas. Namun setelah dilaksanakan Tryout UN beberapa kali, semakin ke sini mereka semakin tenang. Alhamdulillahnya dalam pelaksanaan UNBK nya pada hari ini, tidak ada kendala yang di hadapi setiap santri. Karena kami mendapat kabar beberapa sekolah lain sempat merasakan down dari server pusatnya. Namun untuk SMP DTBS alhamdulillah tidak ada kendala,” paparnya.
Evi berharap santrinya mendapatkan hasil yang terbaik. Apalagi dengan segala ikhtiar yang telah dilakukan, mulai dari belajar, hingga Pengayaan UN. (Yuga Hassani)