SMA DTBS Adakan Diskusi Virtual Parenting Masa Pandemi
Belajar di rumah menjadi salah satu syarat bagi dunia pendidikan di tengah pandemi Covid-19. Bahkan di lingkungan Daarut Tauhiid (DT) semua santri diberlakukan hal yang sama.
Fenomena ini membuat para santri dan orangtua harus meluangkan waktu ektra di depan laptop atau smartphone. Hal ini tentu menuai banyak perdebatan, sebab ditakutkan setiap santri atau siswa di seluruh Indonesia bergantung pada gadget.
Untuk memahami hal tersebut, SMA Daarut Tauhiid Borading School (DTBS) menyelenggarakan parenting bagi santri dan orangtua, dengan tema Dilematik Belajar di Rumah. Dalam diskusi tersebut, dihadirkan Bunda Evie seorang konsultan sekaligus motivator.
Dalam kesempatan itu Bunda Evie mengatakan, setiap orang tua diwajibkan mensyukuri apa yang terjadi saat pandemi. Hal ini penting dilakukan untuk bisa menjalani hari-hari saat pandemi, misalkan siklus baru harus belajar online, membimbing anak karena harus belajar daring, dan lain-lain.
“Penting, bersyukur itu sangat penting, bukan karena amlan semata, dalam situasi seperti ini control untuk terus bersyukur bagi orang tua harus terus dipanjantkan, agar apa ? agar siap menerima sebuah dunia yang mungkin jarang akan terjadi, atau kebiasaan baru yang akan di hadapi,” katanya dalam unggahan Youtube SMK DTBS, Senin(24/8).
Menurutnya, setiap santri pun harus bisa merubah maindset belajar di rumah. Belajar di rumah, kata Bunda Evie merupakan salah satu cara untuk terus mendapatkan ilmu pengetahuan meskipun situasi sedang darurat pandemi.
“mindset santri harus di ubah dulu, jangan sampai menganggap belajar di rumah sebagai ajang untuk main-main semata, ini juga harus dilakukan oleh para orang tua, agar bisa siap menghadapi berbagai situasi yang terjadi saat membimbing pembelajaran santri selam di rumah,” katanya. (Elga)