Silaturahim dan Studi Banding Pesantren DT ke Kuttab Al-Fattih Bandung
Pesantren Daarut Tauhiid (DT) bersilaturahim sekaligus studi banding ke Kuttab al-Fatih Bandung (Cimenyan). Karena masih pandemi Covid-19, kegiatan dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting pada Rabu (20/1), mulai pukul 14.00 hingga 15.25 WIB atau menjelang Ashar.
Kegiatan dihadiri perwakilan pesantren, mulai dari Wakil Kepala Harian Pesantren, Kepala Sekretariat Pesantren, Kepala Unit Baitul Quran dan DKM DT, Kepala TU Baitul Quran, Staf Renbang dan Syiar Pesantren. Sementara dari Kuttab al-Fatih dihadiri Ustaz Ahmad Jamaludin sebagai pemateri, yang memaparkan dan sharing terkait program pembelajaran santri serta kurikulum di Kuttab al-Fatih.
Mengawali kegiatan, Kepala Sekretariat Pesantren Yana Nurjaman, terlebih dahulu menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan. Selanjutnya Yana mengenalkan tim pesantren yang ikut serta dalam kegiatan silaturahim dan studi banding tersebut.
“Maksud dan tujuan diadakannya pertemuan ini adalah untuk bersilaturahim dengan Kuttab al-Fatih. Semoga dengan silaturahim ini Pesantren Daarut Tauhiid dan Kuttab al-Fatih menjadi erat. Tujuan lainnya untuk tholabul ilmi. Pesantren Daarut Tauhiid ber-tholabul ilmi kepada Kuttab al-Fatih yang memiliki kurikulum khas,” kata Yana.
Wakil Kepala Harian Pesantren Dadan Junaedi menambahkan bahwa tujuan diadakannya studi banding untuk menguatkan kurikulum di Pesantren DT. Dengan begitu, Pesantren DT nantinya akan menyerap ilmu dari Kuttab al-Fatih, khususnya terkait kurikulum yang sudah diimplementasikan.
“Januari adalah bulan konsolidasi untuk merumuskan program di 2021. Untuk itu, kami ingin menguatkan kurikulum di Pesantren DT. Salah satunya dengan cara menimba ilmu kepada Kuttab al-Fatih. Harapannya kami akan banyak mendengarkan ilmu yang sudah diimplementasikan di Kuttab al-Fatih,” ujar Dadan.
Memasuki acara inti, perwakilan dari Kuttab al-Fatih, Ustadz Ahmad Jamaludin memaparkan terkait gambaran kegiatan program di Kuttab al-Fatih. Di antara yang disampaikan mengenai metode dan juga kurikulum yang sudah diterapkan.
“Sumber rujukan pembelajaran yang dijalankan di Kuttab al-Fatih adalah al-Quran, hadis, dan siroh nabawiyah yang menjadi langkah-langkah awal untuk peradaban dalam bidang pendidikan. Ada pun kurikulum yang diterapkan di Kuttab al-Fatih adalah kurikulum iman dan al-Quran,” kata Ustadz Ahmad.
“Untuk keberhasilan dalam pendidikan, keterlibatan orangtua memang sangat ditekankan dalam mendidik anak. Di Kuttab sendiri orangtua sangat dilibatkan, bahkan menjadi syarat ketika santri mendaftar ke Kuttab. Salah satu visinya yaitu harus menjauhkan dari api neraka,” lanjutnya.
Kegiatan silaturahim dan studi banding ini diakhiri dengan sesi diskusi. Tanya jawab terkait kurikulum yang sudah disampaikan Ustaz Ahmad. Jika pandemi sudah berakhir, direncanakan silaturahim dan studi banding akan dilanjutkan dengan langsung berkunjung ke Kuttab al-Fatih Bandung. (Adam)