Salat, Miniatur Kehidupan
Salat merupakan ibadah pokok bagi setiap muslim. Amalan yang pertama ditanya di alam kubur dan akhirat, adalah salat. ibadah ini merupakan saat hamba paling dekat dengan Tuhannya. Allah pun memperintahkan secara jelas dalam al-Quran: “Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat”. (QS. Al-Baqarah [2]:45)
Hidup Baik dengan Salat
Salat dapat melatih seseorang menjalani kehidupan dengan baik dan teratur. Efeknya, dia tidak akan melakukan kekejian dan kemungkaran. Dalam tafsir Ibnu Katsir, kata “wa salati (dan salat)”, disematkan di ayat tersebut karena salat merupakan penolong yang paling besar untuk memperteguh diri dalam melakukan suatu perkara.
Sebagaimana diungkapkan dalam al-Quran. “Bacalah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu al-Kitab (al-Quran) dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) lebih besar keutamaannya (dari ibadah-ibadah yang lain).” (QS. al-Ankabut [29] :45)
Adapun hikmah yang bisa diambil dari salat, Pertama, hidup bersih, sehat dan nyaman. Karena ketika hendak salat, umat muslim diwajibkan bersuci. Artinya, ketika seorang salat, ia harus dalam kondisi bersih, baik dari hadas kecil maupu hadas besar, serta bersih dari najis.
Kebersihan selanjutnya, yaitu bersihnya diri dari makanan dan pakaian haram. Rasullullah saw menegaskan, orang yang salat dengan makanan dan pakaian haram akan menolak salat yang didirikan.
Kedua, salat melatih kedisiplinan. Baik disiplin waktu, maupun disiplin gerakan, serta disiplin jumlah dan bacaan salat. Disiplin ini merupakan kunci kesuksesan dalam hidup. Jadi, jika ingin terbiasa disiplin, mulailah dari disiplin dalam salat.
Ketiga, ketika salat, muslim dididik aspek sosialnya. Sebagaimana hadist rasul, salat fardu itu lebih utama jika dilakukan berjamaah di masjid. Dalam salat berjamaah makmum patuh kepada pemimpinnya, yaitu imam. Namun, makmum juga bisa mengoreksi jika gerakan dan bacaan imam keliru. Pelajarannya, dalam sebuah organisasi kehidupan, alangkah baiknya jika patuh kepada pemimpin. Namun, tetap mau mengkoreksi.
Sang imam yang diibaratkan pemimpin pun harus memiliki kualifikasi yang pantas. Jika disamakan dengan kehidupan, hikmah dari salat berjamaah ini menunjukan bahwa harus menempatkan orang sesuai kapasitas dan kemampuannya.
Keempat, salat ternyata ada juga yang dilakukan secara sendiri. Yakni salat sunah, terutama salat malam, kecuali salat sunah tarawih, istighasah, dan salat gerhana. Hal tersebut menunjukan, dalam hidupnya, manusia butuh untuk merenung sendiri, berduaan dengan Allah SWT.
Al-‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan, “Cobalah renungkan bagaimana Allah membalas shalat malam yang mereka lakukan secara sembunyi dengan balasan yang Ia sembunyikan bagi mereka, yakni yang tidak diketahui oleh semua jiwa. Juga bagaimana Allah membalas rasa gelisah, takut dan gundah gulana mereka di atas tempat tidur saat bangun untuk melakukan shalat malam dengan kesenangan jiwa di dalam Surga.”( Haadil Arwaah ilaa Bilaadil Afraah, hal. 278)
Salat Khusuk Jadi Syarat Utama dan Kiatnya
Lalu pertanyaanya, bagaimana salat agar bisa menjadi penolong dan memperteguh serta berefek baik pada kehidupan. Ironisnya, ada ungkapan di masyarakat, salat terus maksiat jalan (STMJ). Nauzubilllah. Salat tidak mempu menjadi peneguhnya untuk menjadi insan yang dicintai Allah dan makhluknya.
Dan ternyata jawabannya adalah lanjutan dari surat al-Baqarah:45. Setelah menegaskan sabar dan salat itu itu penolong, Dalam ayat tersebut ditegaskan, “Dan salat itu begitu berat kecuali orang-orang yang khusyuk. Yaitu orang-oarang yang yakin bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kemabali kepadaNya.”
Jadi khyusuk itu akan tercapai jika orang yang salat yakin bertemu dengan Allah dan kembali kepadaNya, sambil sadar bahwa setiap perbuatannya di dunia, terutama salat akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah. Maka dari itu, setiap muslim harus meyakini bahwa salat itu penting.
Abdullah Gymnastiar(Aa Gym) mengatakan, jika seorang yang salat sadar dan yakin akan bertemu dengan Allah, dan kembali kepadaNya. Dia akan menganggap salat itu penting dan melakukan yang terbaik untuk melaksanakan salat. Baik salat wajib, maupun salat sunah.
Maka dari itu, selalu berdoalah kepada Allah untuk diberikan kekhusyukan ibadah, terutama salat. Semoga kita semua senantiasa ditolong oleh Allah untuk salat khyusuk. Aamiin.