Sering Dilupakan, Adab Sebelum Tidur

Allah Ta’ala memberikan berbagai macam bentuk nikmat kepada manusia, baik nikmat jasmani maupun rohani. Dan salah satu nikmat terbesar adalah nikmat sehat. Kesehatan menjadi sesuatu yang sangat mahal.

Malam untuk Beristirahat

Dalam rangka memelihara kesehatan manusia tersebut, Allah Ta’ala menciptakan fase-fase dalam keseharian manusia. Ada waktu untuk bekerja di siang hari, dan ada waktu untuk beristirahat di malam hari. Allah Ta’ala berfirman:

وَهُوَ الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ لِبَاسًا وَّالنَّوْمَ سُبَاتًا وَّجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوْرًا ﴿الفرقان : ۴۷

Artinya: Dan Dialah yang menjadikan malam untukmu (sebagai) pakaian, dan tidur untuk istirahat, dan Dia menjadikan siang untuk bangkit berusaha.” (QS. al-Furqan [25]: 47).

Allah telah menggariskan segala sesuatu dengan sangat rinci. Seperti malam yang telah didesain sedemikian rupa agar cocok sebagai waktu untuk manusia tidur dan beristirahat. Dari mulai suasana, pergantian suhu lingkungan, dan lain-lain telah Allah ciptakan agar selaras dengan rasa kantuk manusia yang muncul pada malam hari.

Tidur merupakan kebutuhan alami manusia. Saat manusia beristirahat, tubuhnya akan memiliki kesempatan untuk mengganti sel-sel yang telah mati dengan yang baru. Tidur merupakan proses normal fisiologis. Saat tidur tubuh manusia seakan di-reset untuk bisa segar kembali menghadapi esok hari. Nikmat tidur adalah nikmat yang sering luput kita syukuri.

Mengingat begitu menakjubkan fenomena tidur ini. Islam pun mengajarkan berbagai etika dan adab agar tidur seorang beriman bisa berkualitas. Bukan hanya dari segi ibadah, namun juga dari sisi kesehatan. Adab-adab ini dicontohkan langusng oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam sebagai teladan langsung seorang muslim.

Mematikan Lampu

Anjuran Rasulullah untuk mematikan penerangan sebelum tidur tertera di banyak hadis. Salah satunya adalah riwayat Imam Bukhari, bahwa Rasulullah bersabda, “Matikanlah lampu-lampu pada waktu malam ketika kamu sekalian hendak tidur, kuncilah pintu-pintu, ikatilah tempat-tempat air minum dan tutupilah makanan dan minuman.”

Berdasarkan hadis ini, Rasulullah menganjurkan kita untuk mematikan lampu ketika tidur di malam hari. Saat masa Rasulullah masih hidup, alat penerangan masih berupa lampu minyak atau sejenisnya, sehingga jika tidak dipadamkan berpotensi menyebabkan kebakaran. Penyebabnya bisa karena lampu minyak itu disentuh oleh binatang, misalnya tikus atau karena hembusan angin.

Jika dilihat dari konteks zaman sekarang pun hadis ini masih relevan. Mematikan lampu baik dilakukan untuk penghematan pemakaian listrik. Belum lagi dari segi kesehatan yang mana keadaan gelap akan lebih cepat mendorong rasa kantuk sehingga bisa mencegah insomnia yang menjadi pemicu penyakit lain. Maka penghuni rumah perlu mematikan lampu-lampu terlebih dahulu sebelum tidur dan juga menutup pintu.

Berwudu Sebelum Tidur

Tidur dalam keadaan suci adalah kebiasaan para orang saleh dan juga dicontohkan Rasulullah. Seperti pada hadis riwayat Ibnu Hibban bahwa Nabi Muhammad bersabda, “Barang siapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci.’”

Al-Hafizh Ibnu Hajar dalam Fathul Barri menjelaskan betapa luar biasanya manfaat berwudu sebelum tidur. Di antaranya agar ketika kematian menjemput saat tidur, kita sedang berada dalam keadaan sempurna dan suci. Selain itu, wudu sebelum tidur dapat mengundang mimpi yang baik, dan menjauhkan dari permainan setan ketika tidur. (Gian)