Selalu Bersyukur Dalam Situasi Apapun
Jangan ada komplain terhadap takdir Allah. “Apabila engkau ridho terhadap takdir Allah, Allah ridho terhadapmu.” Meski dalam situasi berat seperti ini, jangan pernah lupa bersyukur, karena nikmat yang Allah berikan dengan ujian yang Allah berikan tidak sebanding. Jauh lebih banyak nikmat dari pada ujiannya. Sedangkan ujian itu hanya sedikit, dan datangnya sekali-sekali saja. Karena ujian itu sesungguhnya bagian dari nikmat dan banyak hikmah disana.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ
“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216).
Oleh karena itu, seperti kondisi saat ini selain kita berempati kepada kesulitan, duka, kepahitan orang lain, kita juga harus bersyukur banyak hal dalam hidup ini. Coba rasakan hadirin sekalian, dimulai dari bangun tidur langsung mengucapkan rasa syukur, “Ya Allah, engkau yang masih memberikan aku hidup, engkau berikan kesempatan beramal, engkau berikan kesempatan untuk bertobat.”
Mendengar suara ngaji, ayam berkokok, anak menangis maka bersyukur kepada Allah memberikan pendengaran yang normal. Berapa banyak orang telinganya berdengung, sedikit mendengar, menggunakan alat bantu dengar, dan bahkan tidak bisa mendengar, tapi kita diberi Allah pendengaran yang baik.
Dan sering kita lupakan adalah nikmat bernafas. Berapa banyak saturasinya sembilan puluh (99) luar biasa beratnya, apalagi delapan puluh lima (85) lebih berat lagi lagi, kita tidak sadar saturasinya yang sembilan puluh sembilan (99) kadang seratus (100) tanpa syukur. Beli tabung yang kecil hanya bisa bertahan empat jam, kalau dua tabung delapan jam, dan sangatlah sulit mencarinya.
Orang ahli syukur sangat disukai Allah. Kalau sudah disukai Allah, Allah akan bimbing pekerjaan kita. Jangan buang-buang kesempatan bersyukur. Dengan mengucapkan “Alhamdulillah, Alhamdulillah, Alhamdulillah.”
Ibnu Taimiyyah pernah berkata, “Salah satu cara Allah mendorong kita untuk bertauhid kepada-Nya adalah dengan memberikan kesusahan dan kesempitan.” Sehingga kesempitan bisa menggagalkan maksiat, karena kelapangan bisa menjadi lapang bermaksiat.
Kalau ada orang menderita, kita bersyukur kita tidak menderita. Tapi jangan menertawakan orang yang menderita, karena kita akan dibalas oleh Allah dengan hal yang sama. Maka berempatilah. Wallahu a’lam bishowab.
Informasi
Bagi sahabat yang mau Berqurban Plus Wakaf bisa Via Online Klik : http://dtpeduli.org/qurban
☎️ Info Qurban 0813-1712-1712