Sehat Dimulai dari Diri
Manajemen Qalbu (MQ) Jasmine Medika dan Pusat Kesehatan Terpadu (PKT) Klinik Daarut Tauhiid (DT) adalah pelayanan kesehatan yang sangat konsen membantu jamaah DT dan masyarakat. Adanya pusat kesehatan ini menjadi bukti betapa pedulinya DT terhadap kesehatan umat.
Namun hendaknya setiap orang menyadari apa yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan dirinya, terutama secara fisik. Sementara arti sehat tidak hanya terletak pada sehat fisik, tetapi meliputi sehat mental dan spiritual. Apalagi pada saat kondisi pandemi ini, kesehatan dan pola hidup harus sangat diperhatikan.
Kesehatan Rasulullah
Kita dapat mencontoh cara Rasulullah mengobati dirinya sendiri. Rasulullah dalam menjaga kesehatan tidak menggunakan obat-obat kimia. Tidak seperti zaman sekarang yang lebih dominan menggunakan obat-obat kimia. Padahal, penggunaan obat-obatan tergantung pada berat tidaknya penyakit tersebut. Bahkan ada penyakit yang bisa dihindari dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang.
Setiap penyakit yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan pencegahan, tidak memerlukan obat-obatan. Seorang dokter juga tidak boleh ketagihan menggunakan obat, karena apabila obat itu tidak menemukan penyakit yang sesuai di dalam tubuh atau menemukannya tetapi dosis dan penggunaan obat itu tidak sesuai, justru akan mengganggu dan merusak kesehatan tubuh.
Setiap Penyakit Ada Obatnya
Dalam sahih al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwa ia berkata, Rasulullah bersabda, “Setiap kali Allah menurunkan penyakit pasti Allah menurunkan obatnya. Hanya saja ada yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya.”
Artinya, ucapan Rasulullah ini bersifat umum sehingga termasuk di dalamnya penyakit-penyakit mematikan dan berbagai penyakit yang tidak bisa disembuhkan para dokter karena belum ada obatnya. Padahal Allah telah menurunkan obat untuk penyakit-penyakit tersebut, tetapi manusia belum menemukannya.
Allah belum memberikan petunjuk kepada manusia untuk menemukan obat penyakit itu, karena ilmu pengetahun yang dimiiki manusia hanyalah sebatas yang diajarkan Allah. Oleh sebab itu, kesembuhan terhadap penyakit dikaitkan oleh Rasulullah dengan proses kesesuaian obat dengan penyakit yang diobati.
Ungkapan Nabi ini memberikan semangat kepada orang yang sakit dan juga dokter yang mengobatinya. Selain juga mengandung anjuran untuk mencari obat dan menyelidikinya. Karena kalau orang sakit sudah merasakan pada dirinya atau keyakinan bahwa ada obat yang dapat menghilangkan sakitnya, ia akan bergantung pada harapan akan kesembuhannnya.
Kalau semangat seperti itu sudah meningkat, maka stamina yang mendukung tubuhnya juga meningkat sehingga mampu mengatasi bahkan mengusir penyakit tersebut. Demikian juga bagi dokter, kalau ia sudah meyakini setiap penyakit pasti ada obatnya, maka ia akan terus mencari obat penyakit dengan melakukan beragam penelitian. (Eko)
ket: ilustrasi foto diambil saat sebelum pandemi