Seharusnya Semakin Berilmu, Semakin Mampu Mengendalikan Diri
[DAARUTTAUHID.ORG]- Sesekali kita perlu merenungi diri sendiri untuk apa sebenarnya kita menuntut ilmu. Apakah kita menuntut ilmu hanya untuk mengejar gelar? Apakah kita menuntut ilmu hanya untuk kelihatan hebat depan orang lain? Apakah kita menuntut ilmu hanya untuk dunia yang ingin dikejar?
Ingat ilmu itu adalah amanah, yang akan dipertanggungjawabkan suatu hari, niat dan digunakan untuk apa ilmunya selama dunia. Orang berilmu itu disebutkan orang pandai dan terdidik, lantas dimana kepintaran seseorang itu apa bila membuat ia semakin sombong, riya, dan ujub.
Kita belajar agama agar terkendalikan diri kita dari hal-hal yang buruk atau maksiat. Walau pun ilmu agamanya tinggi dan amal ibadahnya kelihatan bagus, tapi kalau kita diperbudak oleh hawa nafsu kita bisa menjadi ahli maksiat. Tidaklah dikatakan bodoh orang yang bisa mengendali diri, meskipun gelar akademik tidak ada dan tidak tinggi atau ilmu agamanya hanya sedikit. Bagaimana mungkin orang bisa mengendalikan matanya, amarahnya, syahwatnya disebut orang yang bodoh, padahal merekalah orang-orang yang pintar.
Semua kemauan, kelalaian, kemaksatan, dan syahwat yang datang dalam diri kita, karena kita tidak pernah serius berupaya untuk mengendalikan hawa nafsu kita, kita terus-terusan menjadi budaknya hawa nafsu tanpa kita sadari, padahal waktu terus berjalan dan berlalu, sampai pada akhir kematian baru kita menyadarinya. Kalau seseorang terus mengikuti hawa nafsunya maka ilmu yang ada dalam diriinya tidak berguna dan tidak bermanfaat.
Oleh karena itu, pada dasarnya ilmu kita hanya sedikit, maka perlu belajar lagi dengan serius. Jadikan ilmu sebagai penolong dan kebaikan bagi kita, bukan malah menjadi malapetaka karena maksiat yang kita lakukan. (KH. Abdullah Gymnastiar)
___________________