Sebaik-Baik Sedekah Bagi Orang yang Meninggal Dunia

DAARUTTAUHIID.ORG | Jika seseorang telah meninggal dunia maka terputuslah semua amalnya. Artinya seseorang tidak ada lagi kesempatan untuk beribadah. Lalu apakah seseorang mendapatkan pahala apabila meninggal dunia?

Dalam Islam ada konsep sedekah jariyah. Sebuah konsep sedekah yang pahalanya terus mengalir meskipun orang yang bersedekah telah meninggal dunia. Sedekah semacam ini sangat bermanfaat karena pahalanya terus mengalir.

Sedekah jariyah adalah hadiah terbaik untuk orang yang sudah meninggal. Karena pahalanya terus mengalir sampai ke akhirat. Sedekah jariyah diartikan sebagai pemberian harta atau benda secara ikhlas demi Allah Ta’ala, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh banyak orang secara berkelanjutan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam menyebutkan tiga amal yang pahalanya tetap mengalir meskipun seseorang telah meninggal dunia, salah satunya adalah sedekah jariyah.

“Dari Abu Hurairah RadiyaAllahu berkata: Rasulullah bersabda: “Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali dari tiga hal ini, yakni; sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR Muslim)

Dalam buku Saku Terapi Sedekah yang ditulis oleh Manshur Abdul Hakim sedekah jariyah ialah sedekah yang pahalanya terus berlanjut meskipun pemberinya telah wafat.

Jenis sedekah ini dianggap yang paling utama bagi orang yang sudah meninggal, karena pahalanya tetap mengalir kepada orang yang bersedekah. Berikut merupakan bentuk-bentuk sedekah jariyah:

Pertama, mengalirkan air untuk banyak orang

Menyediakan sumber air bersih, seperti menggali sumur atau membangun saluran air, merupakan bentuk sedekah jariyah yang besar manfaatnya. Selama air tersebut dimanfaatkan oleh manusia, hewan, atau tumbuhan, pahala bagi pemberinya akan terus mengalir meskipun ia telah meninggal dunia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:

“Wahai Rasulullah, sungguh ibuku telah meninggal dunia, apakah boleh aku bersedekah atas namanya?” Jawab Rasulullah, “Iya, boleh.” Sa’ad bertanya lagi, “Lalu sedekah apa yang paling afdal?” Jawab Rasulullah, “Memberi minum air.” (HR. An-Nasai)

Kedua, Memberi makan

Memberikan makanan kepada orang yang membutuhkan, baik sedekah dalam bentuk uang atau makanan langsung. Selama makanan tersebut mengenyangkan perut yang lapar maka pahala bagi pemberi sedekah tetap akan terus dicatat. Rasulullah bersabda Shallallahu ‘alaihi wassalam:

“Siapa memberikan makan orang mu’min sehingga dia kenyang dari kelaparannya, maka Allah Ta’ala akan memasukkannya ke satu pintu dari pintu-pintunya surga, tidak ada lagi yang masuk melalui pintu tersebut kecuali orang yang serupa dengannya.”

Ketiga, Mendirikan masjid

Masjid yang dibangun memberikan manfaat untuk keperluan umat dalam beribdah dan belajar. Selama digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat maka pahalanya akan terus mengalir.

“Barangsiapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membuatkan rumah di surga untuknya.” (HR Muslim)