Santri BQ DT Ungkap Empat Target Menghafal Quran
Menjadi seorang hafizh Quran merupakan cita-cita yang sangat mulia, sebab al-Quran merupakan pedoman hidup yang sangat penting bagi umat Islam. Hal serupa juga disampaikan Roni Ramdhani, salah seorang Santri Baitul Quran (BQ) Daarut Tauhiid (DT). Menurutnya, menjadi hafizh adalah sebuah prestasi sekaligus kebanggaan tersendiri bagi mereka, terutama kedua orangtua.
“Saya pribadi merasa ini prestasi yang membanggakan, tapi mungkin buat orang lain belum tentu. Saya merasa menjadi Hafidz di DT memang sudah gak asing, tapi ilmu yang ada di DT sangat penting bagi saya, apalgi menyoal cita-cita menjadi seorang Hafidz Quran,” katanya, Selasa (8/10).
Roni mengatakan, bukan hanya prestasi untuk diri sendiri, namun ada hal lain yang ingin ia dapatkan dengan menjadi Santri BQ di DT. Pertama, katanya, sesuai dengan janji Allah yang aka mensejajarkan para penghafal Quran dengan para Nabi.
“Janji Allah seperti itu, meskipun saya tak diwariskan wahyu, namun di akhirat kelak saya kalau boleh bicara, saya ingin membuat bangga semua yang ada di DT, bahwa metode yang ada di DT berhasil membuat saya goal ke surga-Nya, amin,” katanya penuh semangat.
Kedua, para penghafal al-Quran akan dianggap sebagai keluarga Allah yang ada di bumi. Roni kemudian mengutip hadis Rasulullah saw, “Sesungguhnya Allah itu mempunyai keluarga yang terdiri daripada manusia…” Kemudian Anas berkata lagi, “Siapakah mereka itu wahai Rasulullah?” Baginda manjawab, “yaitu ahli Qu’ran (orang yang membaca atau menghafal Qur’an dan mengamalkannya). Mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang yang istimewa bagi Allah.” (HR. Ahmad).
Ketiga, kelak di dalam surga akan diberikan derajat yang lebih tinggi. “Janji Allah SWT akan menempatkankan di surga berdasarkan seberapa banyak hafalan yang dimiliki. Digambarkan juga bahwa di surga kela, para hafidz akan menyesal apabila hafalan al-Qurannya tidak begitu sempurna. Sehingga semakin sempurna hafalannya, maka semakin tinggi pula derajat yang akan diterima sang penghafal al-Quran di surga kelak. Saya ingin Santri DT yang tahu proses saya, bahkan yang lainnya bersaksi bahwa saya betul-betul ingin menjadi hafidz karena Allah SWT,” katanya.
Keempat, Roni menginginkan para orangtua dari penghafal al-Quran juga akan mendapatkan kemuliaan dari Allah. Kemuliaan tersebut berupa diberikan mahkota cahaya. Kemudian para orangtua tersebut juga akan mendapatkan jubah kemuliaan, karena telah melahirkan dan membesarkan anak-anak yang saleh dan salehah.
“Keempat, cita-cita saya bagi kedua orangtua, supaya bisa memberikan sesuatu yang terbaik bagi mereka berdua. Semoga lelah saya selama ini bisa terbayar dengan memberikan mahkota pada orangtua saya,” pungkasnya. (Elga)