Sambut Hari Kemerdekaan, Ustadz Suherman: Karakter Baku Adalah Ciri Orang Merdeka

DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Orang merdeka adalah orang yang bebas dari penjajahan setan yang terus menggoda manusia untuk menjauh dari Allah.

Begitu tutur ustadz Suherman ar Rozi dalam amanahnya menjadi pembina upacara pada Kamis, (17/8/2023).

Dalam kesempatannya menjadi pembina upacara, ustadz Suherman mengatakan tiga bentuk penjajahan kepada manusia, yakni penjajahan oleh setan, penjajahan oleh hawa nafsu dan penjajahan oleh dunia.

“Orang yang dijajah oleh setan adalah mereka yang terus menerus berada dalam belenggu setan, mereka sentiasa mengikuti perbuatan-perbuatan buruk yang dibisikkan oleh setan untuk menjauh dari Allah,” tuturnya.

“Yang kedua, orang yang dijajah oleh hawa nafsu. Orang tersebut tidak dapat mengontrol dirinya dari rasa malas, seperti malas beribadah dan malas belajar,” lanjutnya.

Ia berpesan kepada seluruh peserta upacara untuk dapat melawan hawa nafsu dan tunduk patuh terhadap perintah dan larangan Allah.

Ia menyampaikan, takluk kepada dunia adalah bentuk penjajahan, karena dunia ini sejatinya merupakan ladangnya akhirat, jangan sampai memiliki orientasi hidup pada dunia sebab dunia hanyalah sementara dan merupakan tipu daya.

Di hadapan para santri mukim, ustadz Suherman menyampaikan ciri-ciri orang yang merdeka sesungguhnya. Dalam kesempatan itu, ustadz mengatakan ciri orang yang merdeka adalah orang ikhlas.

“Orang yang ikhlas adalah orang yang beribadah ikhlas karena Allah, bukan mencari ridho pada selain Allah,” ujarnya.

Ia menambahkan, orang yang memiliki karakter baku (baik dan kuat) merupakan orang merdeka.

Baginya sifat yang ada di dalam karakter baku merupakan cerminan kemerdekaan seseorang. Karakter baku terdiri dari sifat ikhlas, jujur dan tawadhu serta baik, disiplin dan tangguh.

“Orang yang merdeka adalah orang yang memiliki karakter baku,” pungkasnya. (Noviana)

Redaktur: Wahid Ikhwan


DAARUTTAUHIID.ORG