Rumah Peduli Yatim, Langkah DT Peduli Selamatkan Generasi
Salah satu program yang sedang digulirkan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) Daarut Tauhiid (DT) Peduli adalah Program Rumah Peduli Yatim. Di sana, ada anak-anak yatim, piatu, yatim piatu, bahkan yang masih lengkap orangtuanya tapi dhafa. Mereka tinggal bersama, dan dibina oleh Pengurus Rumah Peduli Yatim.
“Ketika DT Peduli diberi amanah untuk mengurusi anak-anak tersebut, maka ini adalah tanggung jawab yang sangat besar. Karena sejatinya setiap anak itu butuh kasih sayang, pendampingan, dan bimbingan. Maka, orang yang mendapat amanah mendampingi anak-anak ini, harus memiliki rasa kasih sayang, sebagaimana orangtua kepada anaknya,” tutur H. Herman, Direktur Utama DT Peduli.
Ia juga menyampaikan, DT Peduli punya harapan, kelak anak-anak yang dibina ini sukses dunia dan akhiratnya. Mereka bisa mengabdi kepada agama, nusa, dan bangsa. Sehingga pola pengasuhan di Rumah Peduli Yatim ini harus tepat. Itu semua tergantung dari orang yang mendampingi atau orangtua asuhnya. Maka, orangtua asuh ini harus memiliki keterampilan. Alhamdulillah yang mengasuh di Rumah Peduli Yatim sekarang adalah orang yang sudah memiliki anak, jadi dia bisa lebih menjiwai karena posisinya sudah menjadi ayah. Orangtua asuh ini juga diharapkan dapat memberi teladan yang baik bagi anak-anak.
Program tersebut pun mendapat respon positif dari para donatur DT Peduli, di antaranya ialah Beni, yang berprofesi sebagai pedagang. “Saya senang DT Peduli memiliki program ini. Anak-anak yatim dan dhuafa jadi dapat pembinaan yang baik, tidak terlantar, dan jadi korban orang-orang tidak bertanggungjawab,” ungkapnya pada Rabu (30/10).
Menurutnya, langkah DT Peduli untuk mendidik dan membiayai kehidupan mereka, merupakan langkah yang tepat untuk menyelamatkan generasi bangsa. “Harus diapresiasi apa yang telah dilakukan oleh DT Peduli ini, dengan kita infak untuk program itu. Siapa tahu di antara anak-anak itu ada yang jadi orang besar di negeri ini. Jadi kita sudah membantu menyelamatkan masa depan mereka,” jelasnya. (Cristi Az-Zahra)