Ribuan Penyintas Tsunami Masih Memerlukan Bantuan
Ribuan penyintas yang terbagi di beberapa titik pengungsian di Banten dan Lampung saat ini masih memerlukan bantuan. Hingga saat ini, warga masih enggan kembali ke pesisir karena takut dengan tsunami susulan. Sebagian besar warga memilih tingggal di pengungsian karena rumah mereka ikut tersapu tsunami beberapa waktu lalu.
Sebagian besar para penyintas kini hidup dengan bantuan orang lain. Tak ada pakaian ganti, Kasur yang empuk, atau tempat tinggal yang nyaman karena saat ini merika tinggal di fasilitas-fasilitas umum seperti kantor desa, masjid, atau rumah-rumah warga lainnya. Mau tak mau, mereka harus rela berdesakan atau beristirahat dengan alas seadanya.
Untuk meringankan beban para penyintas, Selasa (25/12) DT Peduli menyalurkan bantuan berupa makan pagi dan malam di Desa Cikayas Kecamatan Angsana, Desa Teluk Lada Kecamatan Sobang, dan Desa Ciangsana Kecamatan Ciangsana.
DT Peduli juga memberikan layanan kesehatan gratis di Kampung Empat Sepakat, Desa Teluk Lada, Kecamatan Sobang. 60 dewasa dan 36 anak mendapatkan pelayanan kesehatan cuma-cuma saat itu. Tak hanya itu, DT Peduli juga menyalurkan bantuan berupa bahan makanan, popok sekali pakai, obat-obatan, dan alat mandi ke Desa Toto Harjo, Kecamatan Bakauheni, Lampung Selatan dan Jl. Terusan Way Semangka No.42, Pahoman, Bandar Lampung.
Andri Adi, Manajer Program Kemanusiaan DT Peduli mengatakan, saat ini ribuan penyintas masih sangat membutuhkan bantuan. Beberapa logistik masih sangat dibutuhkan dan sangat mendesak.
“Kebutuhan mendesak saat ini adalah alas tidur, selimut, obat-obatan, bahan makanan, popok sekali pakai, air bersih, tempat MCK, kelambu, dan pakaian,” kata Andri. (Rie)