Resmikan Munas FWP III, Kemenag: Sinergi Antar Nazhir Penting
DAARUTTAUHIID.ORG | BANDUNG – Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur, M.Ag meresmikan Musyawarah Nasional (Munas) Forum Wakaf Produktif (FWP) III di Daarut Tauhiid Bandung, pada hari pertama Munas, Kamis (5/9/2024). Dengan mengucapkan bismillah, Waryono meresmikan acara empat tahunan FPW tersebut.
Waryono mengapresiasi hadirnya Forum Wakaf Produktif sebagai wadah strategis bagi nazhir untuk bersinergi dan mengembangkan perwakafan di Indonesia, terutama pengelolaan wakaf secara produktif.
“Mudah-mudahan Forum Wakaf Produktif menghasilkan pikiran-pikiran brilian, perencanaan perencanaan yang bagus untuk bagaimana pengembangan hasil wakaf ke depan sehingga kemudian banyak mauquf alaih yang merasakan manfaatnya,” ucapnya.
Menurutnya, sinergi antar nazhir itu penting. Ia menjelaskan, dengan bersinerginya nazhi, wakaf akan semakin berkembang memberikan dampak kebaikan lebih besar, salah satunya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai mauquf alaih.
“Jangan hanya berjamaah di Masjid, kita harus berjamaah secara sosial. Insya Allah meskipun misalnya imamnya itu berbeda fikihnya dengan Makmum ketika jadi makmum pasti taat kepada imam. Kita sudah harus betul-betul mengimplementasikan berjamaah secara sosial. Karena apa? ini adalah implikasi dari tauhid,” tegasnya.
Dia bercita-cita wakaf bisa memberikan dampak luar biasa dengan ekosistem wakaf yang terdiri dari lembaga pendidikan, pusat ekonomi, seperti pasar, lembaga riset, dan lembaga lainnya yang memberikan banyak hal positif bagi masyarakat. Bahkan, dia membayangkan nazhir bersinergi mengelola tanah wakaf sebesar pulau yang di dalamnya terdapat ekosistem lengkap.
Menurutnya, jika masyarakat sudah menjadi mauquf alain yang mendapatkan manfaat wakaf, mereka bisa menjadi marketing gratis yang mengkampanyekan wakaf, sehingga makin banyak masyarakat yang memahami sekaligus terlibat dalam berwakaf.
“Insya Allah ketika banyak mauquf alaih yang merasakan manfaatnya, maka maka kampanye kita tidak kuat pun mereka akan menjadi marketing kita dengan tanpa biaya karena mereka akan berbicara kepada tetangganya,” jelasnya.
Sebagai perwakilan dari Kemenag yang merupakan regulator, Waryono juga mengajak para nazhir, peserta Munas FWP III untuk aktif mengusulkan atau meminta peraturan perwakafan baru jika diperlukan.
“Kami sebagai regulator, jika masih ada hal yang belum lengkap misalnya, silahkan bagi ibu kami dengan tangan terbuka untuk mengingatkan. Bagi bapak Ibu juga yang membutuhkan regulasi, Insya Allah kami bersama BWI dan elemen-elemen wakaf untuk kita rumuskan bersama-sama,” ajaknya.
Di akhir sambutannya, dia berharap, Munas FWP III bisa menghasilkan keputusan-keputusan dan rencana-rencana produktif yang bisa mengembangkan wakaf Indonesia.
“Mudah-mudahan berjalan dengan lancar, sekali lagi menghasilkan keputusan-keputusan, dan rencana-rencana yang produktif sesuai dengan namanya forum wakaf produktif,” pungkasnya. (AID)