Rasa Cemas Hilang Karena Ingat Allah

Kita sering sekali mencemaskan sesuatu yang belum terjadi di masa yang akan datang, pada dasarnya hal tersebut sesuatu yang normal terjadi karena kita diciptakan oleh Allah disertai oleh akal untuk berpikir ke depan dalam memanajemen resiko yang akan terjadi ke depan. Namun, berpikir kedepan bukan untuk mencemaskan sesuatu yang berlebihan kemudian mengalami stres. Kita diberikan kemampuan berpikir untuk mengambil keputusan dengan tingkat resiko seminimal mungkin, agar tidak salah dalam mengambil keputusan yang bisa berdampak merugikan diri sendiri atau orang lain secara umum.

Kalau kita memikirkan sesuatu yang membuat cemas secara berlebihan, maka perasaan tersebut tidak tepat, karena alasannya adalah pertama, sesuatu yang kita cemaskan belum terjadi. Kedua, yang kita cemaskan juga belum tentu terjadi. Jadi buat apa energi kita dihabiskan untuk memikirkan sesuatu yang belum tentu terjadi, yang membuat kita gelisah sepanjang waktu.

Banyak hal yang membuat kita cemas yang belum terjadi, takut di pecat, merasa takut dengan situasi masa pensiun, khawatir belum mendapatkan jodoh, rezeki merasa masih kurang, anak atau istri sakit, dan seterunya. Perlu diingat bahwa semua ketakutan dan kecemasan kita berada dalam genggaman Allah Ta’ala.

Oleh kerena itu sebagai seorang muslim, yang harus kita lakukan adalah berlindung kepada Allah dari sesuatu hal buruk yang akan menimpa kita, misalkan dengan berbagai macam do’a yang disebut dalam hadits. “Allahumma inni a’udzu bika minal Hammi wal hazan, wa a’udzu bika minal ‘ajzi wal kasal, wa a’udzu bika minal jubni wal bukhl, wa a’udzu bika min ghalabatid dain wa qahrir rijal.” Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari bingung dan sedih.”

Banyak-banyak berdo’a dan minta pertolongan kepada Allah Ta’ala, karena kita ini hanya manusia yang lemah. Lemah dalam artian kita tidak memiliiki kemampuan untuk mewujudkan keinginan kita, hanya Allah yang mampu mengabulkan dan mewujudkannya. Misalkan kita ingin membayar hutang, tapi tidak memiliki kemampuan untuk membayar hutang tersebut karena tidak memiliki uang.

Jika Allah sudah menurunkan pertolongan kepada seorang hamba yang sudah dikehendakinya, maka tidak ada yang bisa menghalanginya dan pasti akan terjadi. Wallahu a‘lam bishowab.

(KH. Abdullah Gymnastiar)

________________________

daaruttauhiid.org