Rahasia Ketenangan Hati
Saudaraku, jika hati menyakini Allah selalu menyaksikan setiap apa yang kita lakukan, meyakini bahwa Allah Mahatahu diri kita yang sebenarnya, maka dalam hidup ini hanya akan terjadi dua hal. Pertama, kita akan menjadi sulit untuk berbuat maksiat. Kedua, kita akan ikhlas dalam taat.
Namun terkadang yang sering terjadi, hati kita beriman kepada Allah, tapi mulut masih sering membuat tandingan-tandingan selain Allah. Seharusnya hati dan lisan tetap bersinergi, bahwa sumber keselamatan, sumber kebagahagiaan, sumber kemuliaan, sumber rezeki, sumber karunia, sumber kedudukan, semua hanya Allah yang punya, sedangkan makhluk hanya sebagai jalan.
Selain itu, sebagai seorang yang beriman, sudah seharusnya segala urusan dalam hidup harus menjadi zikrullah dan jalan untuk lebih dekat kepada Allah. Jika kita diberi kelebihan, jangan ujub. Dan jika diberi kekurangan jangan minder. Terima saja, karena kita semua adalah milik Allah. Yang menurut kita cacat dan kurang, boleh jadi itu adalah cara Allah melindungi kita dari kesombongan, dari ujub dan dari kemaksiatan.
Rumus ketenangan hati adalah jika melihat kelebihan orang lain jangan iri, karena semua hanya milik Allah. Dan jika melihat kekurangan orang lain jangan menghina, karena boleh jadi orang yang memiliki keterbatasan dalam dirinya, justru memiliki kemuliaan disisi Allah SWT dibandingkan kita yang merasa sempurna tanpa cacat.
Jika kita ingin merasakan nikmatnya iman, kuncinya adalah zikrullah. Seharusnya kita ingat Allah bukan hanya saat melihat langit. Paling nikmat dalam hidup ini adalah mengagumi Allah dengan melihat ciptaannya. Betapa Maha Kuasanya Allah yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Melihat makhluk ingat Allah. Melihat buah-buahan ingat Allah. Melihat makanan ingat Allah. Itu yang seharusnya kita lakukan sehari-hari, kagum dengan kebesaran Allah.
Melihat hujan, ingat Allah yang menurunkan hujan. Mata melihat turunnya air hujan, hati mengingat ke Allah, dan tidak boleh mencela hujan. Dari air hujan, Allah ciptakan tumbuh-tumbuhan. Kita tahu Allah yang menumbuhkan, seharusnya mata melihat kepada tumbuh-tumbuhan namun hati tetap ke Allah. Allah juga menciptakan buah-buahan, seperti kurma, anggur, dan dari keduanya terdapat ujian bagi manusia. Anggur bisa dibuat sesuatu yang memabukkan menjadi hamr, bisa juga dibuat sesuatu yang menyehatkan, dan itu semua adalah ujian dari Allah.
Kesimpulan dari semuanya adalah apa pun yang kita lihat dan kita dengar, sambungkan kepada Allah SWT. Insya Allah akan lebih banyak hikmah yang lebih dalam, kalau kita bisa mengembalikan semuanya kepada Allah. Zikirlah kepada Allah sebanyak-banyaknya dalam keadaan apa pun, kapan pun dan di mana pun niscaya kita akan beruntung. (KH. Abdullah Gymnastiar)