Qalbu Merupakan Sumber Fatwa Untuk Diri
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad. Ketahuilah bahwa ia adalah qalbu ” (HR. Bukhari)
Bagaimana peran qalbu dalam diri manusia? Para ulama mengumpamankan bahwa qalbu ini ibarat seorang panglima. Artinya qalbu ini tempatnya manusia membuat keputusan, dengan mempertimbangkan sesuatu hal baik-buruk dan benar-salah. Peran tersebut juga tercermin dalam sebuah hadits, bahwa qalbu itu sumber meminta fatwa.
Dalam hadits lain Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Al-birr adalah husnul khuluq (akhlak yang baik). Sedangkan al-itsm adalah apa yang menggelisahkan dalam dirimu. Engkau tidak suka jika hal itu nampak di hadapan orang lain.” (HR. Muslim)
Beruntunglah ketika ada rasa bersalah, maksiat, atau dosa maka qalbu langsung merasa tidak tenang atau gelisah, itu pertanda bahwa kondisi qalbu kita masih berfungsi dalam menolak sesuatu yang buruk. Karena ada orang yang sudah tak merasa bersalah ketika berbuat maksiat atau dosa.
Lebih jauh lagi, kita akan melihat jika kondisi qalbu akan menentukan nasib seseorang di Yaumil akhir nantinya. Satu masa, apapun yang kita peroleh selama di dunia menjadi tak berarti, hanya qalbun salim yang diterima oleh Allah Ta’ala.
Untuk itu, sepantutnya kita senantiasa berupaya menjaga kesehatan qalbu kita masing-masing. karena bagaimana kita bisa meminta fatwa qalbu ketika qalbu kita sedang sakit, apalagi kalau qalbu kita mati. Justru di saat itu, kita sendiri yang membutuhkan “fatwa” atau nasihat dari orang lain yang hatinya sehat.
Di dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa ada tiga kondisi qalbu: qalbun mayyit, qalbun maridh, dan qalbun salim. Qalbun salim ialah kondisi qalbu yang baik atau sehat. Untuk meraih ada dua upaya yang perlu kita perbuat. Pertama, menjaga pintu-pintu masuknya dari hal-hal berbau syubhat dan syahwat. Kedua, ibarat rumah, setelah bersih dari berbagai kotoran, kita juga harus secara rutin merawatnya dengan belajar ilmu agama dan memperbanyak ibadah.