Puasa Ala Diet Kekinian
Puasa menurut bahasa berasal dari kata shiyam dalam bahasa Arab berarti al-Imsak (menahan). Dalam istilah syariat puasa artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa disertai dengan niat dimulai sejak terbitnya fajar subuh hingga terbenamnya matahari. Bisa dilihat dari definisi puasa itu sendiri bahwa puasa itu seperti menahan lapar dan dahaga.
Orang non-muslim atau pun orang-orang yang tidak biasa melakukan puasa mungkin tidak pernah terbayangkan bagaimana rasanya tidak makan dan minum selama satu hari penuh. Selain itu kita juga bisa merasakan bagaimana rasanya orang-orang di luar sana yang masih belum mampu menafkahi diri sendiri untuk makan sehingga bisa menjadi lebih bersyukur lagi atas kenikmatan yang diberi oleh-Nya.
Baru-baru ini sains yang dipelopori oleh dunia barat menyatakan bahwa puasa dua kali sepekan dapat meningkatkan atau menstimulus hormon anti penuaan atau gen sirtuin. Menariknya, mereka menemukan lagi bahwa puasa 3 x 24 jam dapat memberikan efek yang lebih dahsyat. Sedangkan Rasulullah saw sudah menyampaikan tentang dua puasa ini yaitu senin dan kamis dan puasa tiga hari dalam sebulan yaitu Ayyamul bidh pada tanggal 13,14,15.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash ,Rasulullah saw bersabda, “Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun” (HR Bukhari no.1979)
Dari Abu Dzar, Rasulullah saw bersabda padanya, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13,14 dan 15 (dari bulan hijriyah)” (HR Tirmidzi no.761 dan An nasai no.2425. Abu isa Tirmidzi mengatakan bahwa haditsnya hassan)
Orang yang ingin memulai shaum sunnah bisa dimulai dengan shaum Senin dan Kamis supaya tubuh beradaptasi terlebih dahulu. Jika sudah terbiasa dengan shaum dua kali seminggu, bisa dilanjutkan dengan shaum Ayyamul bidh yang dilakukan tiga kali seminggu.
Tubuh saat diberi instruksi berupa sebuah niat shaum sunnah maka akan mengikuti. Tidak akan mengalami kelaparan atau pun kehausan. Berbeda saat makan pagi biasa lalu tidak berniat untuk shaum sunnah maka tubuh pun akan mengalami kelaparan dan kehausan.
Dimulai dengan sahur atau makan di saat pagi hari dengan makanan sehat atau dengan segelas susu dan buah-buahan lalu dilanjutkan dengan niat yang baik, maka sudah bisa memulai shaum. Untuk itu, tubuh pun akan mengikuti instruksi seharian penuh tidak akan mengalami kelaparan atau kehausan.
Bagian pencernaan bisa beristirahat sebentar dan tidak bekerja sekeras seperti biasanya. Keadaan sebaliknya manusia yang tidak pernah melakukan shaum wajib atau pun shaum sunnah. Suatu sistem yang terus menerus bekerja akan tidak baik untuk ke depannya. Maka, diet ala kekinian jaman sekarang bisa dilakukan dengan puasa atau shaum. Dengan catatan, saat berbuka puasa di waktu maghrib tidak berlebihan dan tidak sadar diri memakan makanan yang tidak baik seperti gorengan, makanan yang mengandung vetsin serta makanan lainnya yang tidak baik bagi tubuh.
Banyak orang berpikir bahwa pengobatan terhadap suatu penyakit adalah makan obat, baik obat kimia sintetik atau pun herbal. Padahal, puasa adalah pengobatan luar biasa yang dipraktikkan dengan sangat mudah.
Mekanisme yang terjadi saat tubuh seseorang berpuasa sangat menakjubkan. Semua hormon, enzim, metabolisme tubuh diatur ulang, ditambah dengan pahala yang sangat tinggi dari Allah SWT. Itulah sebabnya Rasulullah saw tidak pernah kenyang selama hidupnya dan itulah sebabnya ketika beliau wafat di usia 63 tahun, uban beliau dikabarkan hanya 20an. Ini bisa dimaknai sebagai proses oksidasi dalam tubuh beliau yang sangat minim.
Oleh : Rahma Adistya, sumber foto : google.com