Pola Makan Sehat Pascaramadan
Silaturahim saat lebaran adalah kesempatan yang sangat menyenangkan. Selain bertemu dengan sanak kerabat juga tersedianya aneka penganan. Mulai dari makanan basah, bersantan, sampai berlemak. Namun, hati-hati, keluhan akibat kebanyakan makanan sering muncul pada hari-hari itu.
Waspadai Penyakit Pascaramadan
Menurut, Dr. H.Ari Fahrial Syam,SpPD. Penyakit yang biasa muncul pascaramadan di antaranya, kencing manis, darah tinggi (hipertensi), kadar kolesterol tinggi, dan kadar asam urat tinggi akan menjadi tak terkontrol selama lebaran. Pasien DM dengan gula darah tak terkontrol akan meningkat.
Pasien dengan hipertensi juga demikian, tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol akibat banyak menonsumsi makanan yang asin dan berlemak. Kasus kejadian stroke akibat hipertensi yang tidak terkontrol akan meningkat setelah lebaran, pun penyakit radang sendi akibat asam urat yang tinggi (artritis gout).
Penyakit yang lainnya yaitu diare, yaitu suatu keadaan meningkatnya frekuensi buang air besar disertai dengan perubahan bentuk kotoran menjadi lebih cair dengan berbagai gejala ikutan lain, seperti rasa kembung, mual dan rasa tidak nyaman baik di ulu hati maupun lokasi perut yang lain paling sering terjadi.
Keadaaan ini terjadi akibat kita mengonsumsi makanan yang cukup variatif, terutama yang mengandung lemak dengan jumlah berlebihan disertai makanan yang cukup merangsang disertai terlalu asam dan pedas. Belum lagi biasanya minuman yang disediakan banyak mengandung soda, yang pada akhirnya akan memperburuk gangguan pada pencernaan kita.
Hal lain yang menyebabkan diare, menurut dr.Willy, SpPK dokter spesialis Patologi yang bertugas di RSBK (Rumah Sakit Budi Kemuliaan) adalah akibat kebiasaan memanaskan makanan berulang kali yang kerap dilakukan ibu-ibu. Makanan yang dipanaskan, menurut Willy, nilai gizinya berkurang. Dan sebaiknya jangan memanaskan makanan saat makanan telah rusak. ”Hal-hal yang kurang diperhatikan seperti inilah, sangat dianjurkan ibu-ibu untuk memperhatikan kualitas makanan yang disajikan. Jangan sampai keluarga sendiri atau tamu jadi korban makanan yang diolah. Jika makanan dikonsumsi saat makanan sudah mulai terkontaminasi, inilah yang menyebabkan seseorang mengalami diare.”
Bagaimana mencegahnya?
Jika dibiarkan, dapat mengganggu suasana lebaran. Yang awalnya diharap bisa bersilaturahim ke tetangga, malah harus dirawat di rumah sakit atau berdiam diri di rumah. Menurut Fahrial, makanan yang harus dihindari bagi yang memiliki riwayat penyakit kronis seperti hipertensi, kencing manis, asam urat tinggi, kegemukan dan dislipidemia, di antaranya:
- Makanan jadi seperti pie, cake, croissant, biscuit yang mengandung lemak tinggi.
- Daging berlemak, daging kambing, jeroan, sosis, kuning telur.
- Sayuran yang dimasak dengan minyak kelapa, berupa gulai-gulai dan masakan yang dimasak dengan mentega, margarin serta santan yang kental.
- Minuman yang mengandung coklat dan susu full cream.
- Makanan yang terlalu asin (ikan asin, kue-kue asin dan makanan yang diawetkan) dan terlalu manis (terutama yang mengandung karbohidrat simpleks seperti gula pasir, sirup atau gula jawa).
Bagi orang sehat yang tidak mempunyai penyakit kronis sebelumnya, suasana lebaran juga bisa menjadi malapetaka jika asupan makanan dan minuman tidak diperhatikan dengan baik. Berbagai macam makanan yang disediakan dan keinginan untuk mencicipi berbagai makanan tersebut dapat menimbulkan masalah bagi pencernaan kita. Puasa yang telah dilalui selama satu bulan penuh sebenarnya telah membuat kita mengatur asupan makanan kita.
Selama berpuasa berbagai kerja metabolisme tubuh juga agak sedikit mengalami perubahan. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pola tidur dan pergeseran waktu makan selama kita melaksanakan ibadah puasa Ramadan. Setelah selesai melaksanakan puasa Ramadan, kehidupan kita kembali seperti sebelum Lebaran. Apabila perubahan ini dijalani dengan serta merta tentunya perubahan pola makan dan pola tidur ini akan berdampak bagi kesehatan. Hal yang paling terkena dampak atas perubahan ini adalah pencernaan kita.
Mengingat waktu berlebaran tersebut beberapa hari, apalagi didukung oleh adanya peraturan cuti bersama yang dikeluarkan pemerintah, tentunya kita harus pandai-pandai memilih makanan dan minuman agar kita tidak jatuh sakit sebelum mengakhiri liburan Lebaran kali ini.
Makanan dan minuman yang bervariasi tersebut yang akan membawa dampak negatif bagi kesehatan itu, sebaiknya dikonsumsi secara bertahap agar memberi kesempatan pencernaan baik lambung dan juga enzim-enzim pencernaan untuk melakukan kerjanya dengan baik.
Selain itu kaidah agama yang menganjurkan untuk makan dan minum tetapi tidak berlebihan tetap selalu diterapkan. Hal ini akan membuat kita terhindar dari berbagai macam penyakit dan dapat menjalani lebaran dengan bersilaturahim mengunjungi kerabat dan keluarga dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Selamat berlebaran dan tetap menjaga kesehatan. (daaruttauhiid)
sumber foto: cashbac.com