Pesantren Muslimah Virtual: Timba Ilmu dan Jalin Persaudaraan
Pada Senin (8/3), Program Pesantren Muslimah Virtual (PMV) telah melaksanakan pertemuan yang kesepuluh. Program dakwah dari Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Daarut Tauhiid (DT) Jakarta ini dilaksanakan sejak tanggal 15 Februari sampai dengan 12 Maret 2021. Total ada 12 kali pertemuan.
Selain materi, para peserta juga mengikuti sesi mentoring yang dibimbing oleh fasilitator. Antusias peserta terlihat dari keaktifan saat mengikuti materi. Banyaknya pertanyaan yang masuk saat sesi diskusi, bahkan tak jarang masih ada pertanyaan yang belum terjawab langsung karena terbatasnya waktu. Tidak jarang pula, keesokan harinya setelah pertemuan materi, para peserta tetap bersemangat meluangkan waktu berdiskusi dalam sesi mentoring.
Sesuai dengan namanya, program ini memperlakukan peserta selayaknya santri walau dilakukan secara daring. Selama program berlangsung, peserta diminta untuk mengisi mutabaah yaumiyah sebagai bentuk kontroling pelaksanaan ibadah harian.
Hal ini dilakukan untuk membiasakan peserta dalam rutinitas ibadah harian yang terkontrol sesuai target. Diharapkan setelah sebulan melaksanakan target-target ibadah, meskipun awalnya terpaksa tapi selanjutnya menjadi terbiasa. Dan kemudian bisa menikmati ibadah yang sudah menjadi rutinitas.
Materi yang disampaikan dalam program ini terdiri dari tiga tema besar, yaitu akidah, fikih, dan akhlak. Untuk materi fikih, disampaikan oleh Ustazah Aini Aryani, Lc. Ada pun untuk tema akidah dan akhlak, disampaikan oleh Ustazah Erika Suryani Dewi, Lc. Tema akidah terjadwal setiap hari Senin, untuk fikih di hari Rabu, dan akhlak di hari Jumat.
Asma Fatia, salah seorang peserta PMV sangat merasakan manfaat dari mengikuti program ini. Mulai ada perubahan dalam dirinya, khususnya dalam hal pembiasaan ibadah harian.
“Jadi ada motivasi untuk selalu memperbaiki diri. Jika sebelumnya masih sering bolong-bolong dalam ibadah sunnah, sekarang sedikit-sedikit sudah mulai dibiasakan tidak bolong,” ujarnya.
Asma juga berharap dengan program ini, tidak hanya ilmu agamanya bertambah, tapi juga semakin mempererat persaudaraan dengan peserta lain yang berasal dari beragam daerah. Bahkan ada pula peserta yang tinggal di negara berbeda.
“Alhamdulillah salah satu hikmah di masa pandemi ini, bisa menjalin silaturahim dengan saudara-saudara seiman tanpa terbatas wilayah,” kata Asma. (Iyiz)