Pesantren Muslimah Virtual: Menyucikan Hati dengan Mengingat Dosa
Pesantren Muslimah Virtual: Menyucikan Hati dengan Mengingat Dosa
[daaruttauhiid.org] – Manajemen Qolbu merupakan salah satu identitas utama dari Pesantren Daarut Tauhiid. Manajemen Qolbu pun menjadi salah satu tema besar yang menjadi kurikulum pembelajaran dalam proram Pesantren Muslimah Virtual yang diadakan DKM Daarut Tauhiid Jakarta.
Tema Manajamen Qolbu dibawakan rutin setiap Jumat oleh Ummi Khairati. Dalam sesi ini, peserta diajak secara bertahap untuk membersihkan hati. Mulai dari muhasabah dengan mengingat-ingat dosa yang pernah dilakukan, kemudian bertaubat dan mujahadah mengamalkan ilmu manajemen qolbu.
Karena hati merupakan kunci ketenangan dan diterimanya amal. Bisa jadi orang yang banyak ilmu tapi hatinya masih belum tersentuh akan nikmat iman, maka ilmunya tidak akan diamalkan dengan baik.
Untuk pertemuan setiap hari Senin, tema yang diangkat adalah tentang Syahadat oleh Ummu Yusuf. Di pertemuan ke-7 lalu (Senin, 20/09), peserta diajak memaknai kalimat kedua dari Syahadat yakni kalimat “Asyhadu Anna Muahammad Rosulullah”.
Kalimat yang merupakan pengakuan kepada Nabi Muhammad ini ternyata memiliki makna yang dalam. Tak sekedar mengakui, tapi juga harus taat dan patuh, namun juga dilarang untuk berlebihan dalam memuliakan beliau. Jangan sampai semangat keimanan menggelincirkan ke dalam syirik.
Setiap Rabu, menjadi giliran peserta diajak membahas tentang Sholat Khusyu’ bersama Ustadzah Erika Suryani Dewi, Lc. Pada pertemuan Rabu lalu (22/09), sub bahasan yang diangkat tentang “Dampak Khusyu’ dalam Kehidupan”.
“Setiap yang Allah perintahkan pada manusia, pasti memiliki dampak kebaikan bagi manusia sendiri, begitupun dengan khusyu’. Meskipun khusyu’ bukanlah rukun dalam sholat tapi betapa pentingnya khusyu’ mengisi kualitas ibadah ternyata sangat besar manfaatnya dalam kehidupan kita. Diantara manfaat khusyu’ adalah menjadikan ketengan hati dan tidak gelisah dalam mengahadapi segala musibah serta ujian dalam kehidupan”, terang Ustadzah Erika saat menyampaikan materi.
Masih tersisa empat pertemuan lagi peserta belajar dalam program Pesantren Muslimah Virtual sesi kedua ini. Meskipun tidak tatap muka secara langsung, antusias peserta dalam mengikuti pembelajaran dapat dilihat dari poin-poin keaktifan peserta selama mengikuti kegiatan.
Poin tersebut didapatkan dari pengerjaan tugas, keaktifan sesi tanya jawab dan pengisian mutabaah yaumiyah (laporan ibadah harian). Peserta dengan poin terbaik, insyaAllah akan mendapat apresiasi di akhir program. Terima kasih kepada Tazbiya Mukena sebagai sponsor yang telah menyiapkan hadiah terbaik untuk pada peserta. (Iyiz)
Red: WIN