Perkara ‘Bucin’nya Zulaikha
Perkembangan zaman membuat banyak yang lupa tentang sejarah muslimah dahulunya, sehingga muslimah saat ini kehilangan pegangan dan melupakan tuntutan agamanya. Budaya Barat semakin mengambil alih peran dalam pola pikir muslimah. Mulai dari cara berpakaian, bergaul, dan lain sebagainya. Salah satu yang marak ialah budaya pacaran alias ‘bucin’ atau budak cinta istilah gaulnya.
Jatuh cinta adalah fitrah yang Allah berikan kepada manusia, baik itu laki-laki maupun perempuan. Namun sedikitnya pemahaman ilmu agama, banyak yang salah mengartikan tentang perasaan cinta tersebut sehingga menjadi bucin. Tanpa ilmu menjadikan muslimah saat ini kehilangan akal sehatnya, dan lupa terhadap Allah Ta’ala serta aturan agama.
Salah satu perempuan muslimah, yakni Zulaikha pun pernah mengalami hal tersebut. Bagaimana akhirnya Zulaikha mengatasi perasaan bucinnya?
Istri Bangsawan yang Kesepian
Zulaikha adalah seorang istri bangsawan Mesir yang bernama Qithfir. Zulaikha sangat terkenal dengan kecantikan dan kemewahan hidup dunia. Namun, semua hal yang ia miliki itu tidak memberikannya ketenangan dan ketenteraman jiwa.
Pada suatu hari, Qithfir membawa seorang pemuda yang sangat tampan bernama Yusuf ke rumah mereka. Diam-diam, Zulaikha jatuh hati kepada Yusuf karena ketampanannya yang tiada tara. Siapa pun yang melihatnya pasti jatuh hati.
Zulaikha Menggoda Yusuf
Yusuf hidup bersama Qithfir dan Zulaikha di istana. Inilah yang membuat Zulaikha semakin bahagia. Suatu ketika Zulaikha mencoba menggoda Yusuf, meski ia tahu Yusuf adalah lelaki yang kuat imannya dan tidak mudah tergoda oleh perempuan.
Zulaikha gagal menggoda Yusuf dan membuat Zulaikha malu olehnya. Karena itu, Zulaikha mencoba membalikkan fakta dan mendesak suaminya, Qithfir untuk menghukum Yusuf karena telah menggodanya.
Yusuf Dipenjara
Zulaikha masih saja terpedaya oleh nafsunya dan terus menggoda Yusuf. Namun, ia tidak pernah berhasil. Pada akhirnya, Zulaikha membalas perlakuan Yusuf karena mengabaikannya dengan membuat dalih bahwa Yusuf sudah membuat resah perempuan-perempuan pengghuni istana karena ketampanannya. Ia pun meminta agar Qithfir memenjarakan Yusuf dan suaminya itu mengiyakan keinginan Zulaikha.
Perasaan yang Tidak Pernah Hilang
Zulaikha dihantui rasa bersalah kepada Yusuf karena sudah memperdaya dan memfitnah Yusuf. Setelah bertahun berlalu, perasaan Zulaikha terhadap Yusuf masih sama dan ia semakin merindukan Yusuf. Apalagi setelah suaminya meninggal dunia. Tak lama, berita Yusuf dibebaskan dari penjara sampai kepada Zulaikha. Ia pun berharap bisa bertemu.
Pertemuan Zulaikha dan Yusuf
Zulaikha setiap saat berharap agar bisa bertemu dengan Yusuf. Tapi, karena rasa bersalahnya kepada Yusuf, ia lalu bertobat dan bermunajat kepada Allah agar dipertemukan dengan Yusuf. Allah lalu mengabulkan keinginan Zulaikha hingga akhirnya mereka menikah.
Cerita Zulaikha ini seyogyanya membuat para muslimah menyadari, ketika hanya mengikuti nafsu dan kehilangan akal dengan mengatasnamakan cinta, maka akan membuat penyesalan di kemudian hari. Akan tetapi, saat cinta itu kita gantungkan kepada Allah, maka Allah pun akan memberikan yang terbaik dan keberkahan dalam hidup. Karena itu, hendaknya muslimah menjaga harga dirinya agar tidak mudah terpedaya oleh nafsu yang membawa kepada kemaksiatan. (Eva Ps El Hidayah)