Peringatan Al-Quran! Jaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka
DAARUTTAUHIID.ORG | Dalam Al-Quran memberikan peringatan kepada setiap individu agar senantiasa menjaga diri agar selamat dari api neraka. Hal ini sebagaimana termaktum dalam ayat surah At-Tahrim ayat 6 yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”
Ketika ayat di atas turun kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam, Imam Ja’far As-Shadiq menceritakan, seorang sahabat menangis dan berkata:
“Aku tidak mampu menguasai diriku dan kini diberi beban dengan keluargaku.”
Mendengar keluhan tersebut, Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda:
“Perintahkan keluargamu sebagaimana engkau diperintahkan. Ikuti dan cegah keluargamu sebagaimana engkau dilarang mengerjakan.”
Imam Ali bin Abi Thalib juga menyampaikan makna ayat tersebut, ia berkata:
“Didiklah diri dan keluargamu dengan perbuatan baik dan saleh.” Allah Ta’ala secara tegas memerintahkan kita untuk mendidik diri sendiri dan keluarga dengan ajaran-ajaran agama. Dengan begitu, terbentuklah suatu keluarga Muslimin yang bertakwa.
Dari ayat diatas dapat diartikan bahwa jika individu baik, maka institusi keluarga juga baik, maka negara pun baik, bahkan kebaikan ini pun akan meluas pada level institusi negara.
Dalam sebuah hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam berpesan:
“Kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin” (Muttafaqun alaihi).
Hal ini juga berhubungan dengan bagaimana orangtua bertanggung jawab mendidik anak dengan benar. Tugas orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan pangan, sandang, dan papan, akan tetapi karakter dan akhlaknya juga perlu diperhatikan, melalui Pendidikan agama yang berkelanjutan.
Jangan sampai menjadi laki-laki atau suami yang berperan sebagai kepala keluarga begitu sibuk dalam mengejar harta dan jabatan, kemudian lalai dan lupa dalam mendidik anak dan istri di rumah.
Hal ini telah diingat oleh Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ia menyampaikan:
“Siapa yang tidak memperhatikan pendidikan anak-anaknya, dan meninggalkannya begitu saja, maka ia sungguh telah melakukan kejelekan yang paling besar kepada mereka.”