Perempuan yang Terjaga
Perempuan atau annisa’ diciptakan Allah Taala sebagai salah satu makhluk yang sangat mulia, hingga Allah Taala tuliskan namanya sebagai salah satu nama surah dalam kitab suci Al-Qur’an. Kemuliaan muslimah tergambar seperti salah satu kisah tentang betapa mulianya dua orang muslimah yang sangat menjaga dirinya pada zaman Nabi Musa ‘alayhissalam.
Putri Nabi Syu’aib
Mereka adalah kedua putri Nabi Syu’aib yang sangat pemalu yang bekerja mengembala hewan ternak. Mereka berdua sangat menjaga kehormatann dan harga dirinya sebagai perempuan. Hingga mereka tidak mau bercampur baur dengan para lelaki.
Kala itu, kedua putri Nabi Syu’aib hendak memberi minum ternak mereka di tepian sumber air. Karena begitu banyak pengembala laki-laki yang berdesak-desakan mengambil air di tepi sumber air tersebut, kedua putri Nabi Syu’aib memilih untuk menunggu para pengembala tersebut selesai dan pergi. Kemudian barulah mereka melepaskan hewan ternaknya untuk minum di tepian sungai tersebut.
Dikarenakan kedua putri Nabi Syu’aib yang sangat menjaga kehormatan dirinya, Allah Ta’ala pun mengirimkan Nabi Musa untuk memberikan minum ternak mereka. Dijelaskan dalam Q.S Al-Qashash ayat 24:
فَسَقَىٰ لَهُمَا ثُمَّ تَوَلَّىٰٓ إِلَى ٱلظِّلِّ فَقَالَ رَبِّ إِنِّي لِمَآ أَنزَلۡتَ إِلَيَّ مِنۡ خَيۡرٖ فَقِيرٞ
“Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: “Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku.”
Kondisi Sekarang
Namun perkembangan zaman telah membuat perempuan-perempuan Islam seperti lupa dengan kemuliaannya sebagai makhluk ciptaan Allah Taala seperti kedua putri Nabi Syu’aib. Perempuan yang taat, berkepribadian, dan berkomitmen pada agamanya; Islam.
Ditambah lagi dengan pekembangan teknologi yang sangat pesat, dengan berbagai aplikasi sosial media tanpa batas, yang mana manusia didikte dengan pemikiran dan gaya hidup orang-orang Barat dengan segala pujian yang diselipkan di dalamnya.
Hal ini pun menjadi salah satu hal yang mempengaruhi keimanan dan akhlak muslimah. Mereka tidak malu lagi dengan segala maksiat yang dilakukan bahkan dengan terang-terangan. Memamerkan foto dengan aurat yang tidak tertutup, memamerkan ke’uwu’an pacaran yang tidak seharusnya, Berjoget ria dengan tren terkini dan hal-hal lain yang sudah tidak pada tempatnya dalam Islam sudah menjadi hal yang biasa saja bagi mereka. Bahkan segala pembenaran pun akan dicari untuk membenarkan semua hal maksiat tersebut.
Muslimah saat ini berbangga hati dengan pujian-pujian tersebut tanpa rasa malu. Menjadi latah dengan meniru apa yang katanya sedang viral. Menjadikan lupa akan harga diri, hingga tidak ada lagi kemuliaan yang sejatinya Allah Taala berikan kepada muslimah.
Tersebab hal itu pula, sangat perlu untuk para muslimah menyadari bahwa sesungguhnya Islam hadir sebagai penjaga kemuliaan para wanita dengan akhlak yang baik sesuai ajaran Al-Qur’an dan hadits. Agar harga diri perempuan tidak lagi diremehkan oleh laki-laki yang tidak bisa menjaga pandangannya. Sehingga jiwa para perempuan-perempuan Islam terlindungi dari segala maksiat dan dimuliakan oleh Allah Ta’ala dan orang-orang beriman seperti layaknya kedua putri Nabi Syu’aib. (Eva Ps El Hidayah)