Penyesalan Orang yang Enggan Bersedekah
Penyesalan Orang yang Enggan Bersedekah
Ada pepatah mengatakan “Penyesalan selalu datang diakhir”. Jika direnungi pesan ini memberikan makna yang mendalam, jika penyesalan datang diawal tentu Allah Ta’ala tidak perlu menciptakan surga dan neraka karena manusia akan taubat pada titik awal.
Oleh karenanya banyak manusia berlutut dan tidak berdaya dihari pengadilan nantinya, meratapi dan menangisi dosa-dosa yang pernah ia lakukan selama hidup di dunia. Namun sebesar apapun penyesalan dan cucuran air mata seseorang tidak akan ada artinya, karena setiap individu telah diberi kesempatan, dan kesempatan itu hanya sekali saja tidak akan pernah datang untuk kedua kalinya.
Salah satu orang yang akan menyesal setelah kematian menghampirannya adalah orang-orang yang enggan bersedekah semasa hidupnya. Istilah lainnya disebut dengan orang yang kikir atau orang yang bakhil. Sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur’an surat Al-Munafiqun,
“Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orang-orang yang saleh?” (QS. Al-Munafiqun: 10)
Ketika menjelaskan ayat ini, Ibnu Katsir mengatakan, “Setiap orang yang melalaikan kewajiban pasti akan merasa menyesal di saat meregang nyawa. Mereka meminta agar usianya diperpanjang sekalipun hanya sebentar untuk bertaubat dan menyusul semua amal yang dilewatkannya.”
Buya Hamka dalam Tafsir Al Azhar juga menyebutkan permintaan mundur atau hidup lagi agar bisa bersedekah itu percuma. Terlambat sudah. “Allah menegaskan bahwa permohonan itu tidak mungkin dikabulkan.”
Bersedekah tidak hanya dalam artian soal sedekah dalam bentuk materi saja, bersedekah dengan perbuatan baik bisa dilakukan kepada sesama manusia dan makhluk hidup di dunia. Contoh berbuat baik di antaranya menyayangi binatang, membantu saudara ketika sulit, berkata baik kepada orang tua, dan menepati janji. Jangan sampai penyesalan di akhir hidup terjadi lantaran melalaikan tugas hidup sebagai manusia kepada Allah Ta’ala dan lupa bahwa hidup di dunia akan ada akhirnya.
Hidup di dunia bukan bertujuan untuk mati, tetapi persiapan menjalani kematian menuju keabadian di akhirat. Allah Ta’ala tak menciptakan manusia dan jin melainkan hanya untuk beribadah kepada-Nya. Dahsyatnya alam kubur bahkan membuat orang yang telah mati akan meminta pada Allah untuk dihidupkan kembali lantaran tahu azab akhirat yang amat pedih dan ingin meningkatkan amal baiknya selama hidup.
Maka selagi masih hidup, kewajiban membayar zakat dan perbanyak sedekah sesuatu amal yang tidak bisa dilalaikan atau diremehkan. Agar jangan sampai menyesal di akhir hayat. Semoga Allah menerima amal kita dan mengkaruniai keutamaan serta faedah sedekah yang dilakukan. Wallahu a’lam bishowab.