Pentingnya Peran Ulama Bagi Umat
Salah satu warisan yang sangat berharga bagi umat Islam yang tinggalkan oleh Nabi Muhammad Sallahu ‘alahi wasallam adalah para Ulama. Ulama dijadikan sebagai warisan bagi umat Islam karena ilmu dan dan kedudukan mulia.
Ulama dalam terminologi Islam bukanlah sekadar orang yang berilmu, melainkan sebagai orang yang takut kepada Allah. Ia juga merupakan pewaris para Nabi. Ini berarti, Ulama dalam terminologi Islam adalah orang-orang yang berilmu dan ilmunya membentuk karakter takut kepada Allah dan mewarisi ciri-ciri utama para Nabi. Ciri-ciri utama para Nabi itu adalah menegakkan keyakinan tentang keesaan sang Pencipta, mengamalkan perintah-perintah Allah, membimbing masyarakat, serta membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka sesuai dengan ajaran Tuhan.
Karena Ulama adalah pewaris para Nabi, maka ditangan merekalah umat Islam menggantungkan harapan. Bukankah baik tidaknya sebuah masyarakat Islam itu tergantung pada Ulama? Di era globalisasi dan modernisasi ini, peran Ulama justru sangat penting untuk memberikan fatwa dan arahan kepada umat. Ulama dikenal sebagai orang yang mumpuni untuk menjawab segala persoalan yang berkaitan dengan keagamaan. Posisinya sering kali disebut sebagai pewaris para Nabi. Allah Ta’ala berfirman:
”Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama.” (QS. at-Taubah: 122).
Ayat ini memberikan penjelasan bahwa sangat dibutuhkan peran ilmu pengetahuan seseorang dalam menyelesaikan persoalan-persoalan tertentu, salah satunya peran ilmunya Ulama. Dengan tujuan untuk membimbing umat Islam dan membantu untuk memperdalam pengetahuan tentang agama. Rasulullah Muhammad Sallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka ia harus memiliki ilmu, dan barang siapa yang menginginkan kehidupan akhirat, maka itu pun harus dengan ilmu, dan barang siapa yang menginginkan keduanya, maka itu pun harus dengan ilmu” (HR. Thabrani).
Dalam sebuah hadits disebutkan juga bahwa Ulama merupakan pilar tegaknya agama: “Tegaknya masyarakat dunia dengan empat perkara atau empat pilar, yaitu pertama, ilmunya para ulama, adilnya pemerintah, dengan dermawannya orang-orang yang kaya, dan doanya orang-orang yang fakir” (Mutafaqun Alaihi).
Oleh karena itu, orang berilmu sudah selayaknya menjadi semacam pelita dalam kegelapan untuk memberikan penerangan bagi perjalanan umat agar tercapai cita-citanya. Ulama memberikan pencerahan kepada umat terkait dengan kesadaran penghambaan diri pada Allah Ta’ala. Kesadaran akan adanya Allah yang senantiasa mengawasi kita. Wallahu a’lam bishowab. (Shabirin)