Pentingnya Menerapkan Etika Bisnis Bagi Wirausaha
[DAARUTTAUHIID.ORG]- Menjadi pribadi yang berjiwa entrepreneur dibutuhkan sebuah proses, salah satunya harus melalui berbagai perjuangan. Pengusaha adalah orang yang memiliki bisnis skala besar maupun kecil, namun tidak semua pengusaha memiliki jiwa entrepreneur. Sedangkan seorang entrepreneur pasti memiliki jiwa pengusaha, di mana mereka dapat memanfaatkan peluang dari setiap bisnisnya atau orang yang terjun ke dalam suatu bisnis.
Berbisnis bukan sekedar untung dan rugi, tapi harus ada nilai dan prinsip yang harus diterapkan dan dipertahankan, agar hasil bisnis menjadi bermanfaat dan berkah bagi dri sendiri atau orang banyak. Diantaranya sebagai berikut:
1.Prinsip kesatuan
Prinsip persatuan di dalam etika bisnis Islam ini memiliki dasar pandangan yakni bisnis yang terpadu, vertikal maupun horisontal, yang membentuk suatu persamaan yang penting di dalam Islam.
2. Keseimbangan (Equilibrium/Adil)
Prinsip etika bisnis islam yang kedua mengacu pada ajaran Islam yang menganjurkan berbuat adil di dalam kegiatan berbisnis dan melarang kegiatan curang atau berlaku dzalim.
3. Kehendak Bebas (Free Will)
Kebebasan di dalam prinsip etika bisnis Islam merupakan bagian terpenting yang seharusnya dilakukan tanpa merugikan kepentingan kolektif. Kehendak bebas ini adalah suatu kecenderungan manusia untuk terus-menerus memenuhi kebutuhan pribadinya yang tak terbatas dan dikendalikan dengan adanya kewajiban setiap individu terhadap masyarakat melalui infak, zakat, dan sedekah.
4. Tanggung Jawab (Responsibility)
Prinsip selanjutnya yaitu tanggung jawab, yang mana dilakukan oleh manusia untuk melakukan kehendak bebas dengan adanya pertanggungjawaban dan akuntabilitas untuk memenuhi keadilan dan kesatuan. Di dalam berlaku, terutama di dalam etika bisnis, manusia harus mampu bertanggung jawab saat memiliki kehendak bebas.
5. Kebenaran (Truth, Goodness, Honesty)
Kebenaran di dalam konteks ini selain mengandung makna kebenaran tetapi juga mengandung unsur kebajikan dan kejujuran. Dalam hal ini, kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap, dan perilaku benar yang meliputi proses mencari atau memeroleh komoditas dan upaya untuk menetapkan keuntungan.
Hal ini juga diterapkan pada pesantren Daarut Tauhid terdapat beberapa keunikan atau kekhasan dibandingkan pesantren lain pada umumnya. Salah satu di antaranya adalah tingginya intensitas aktivitas (usaha) ekonomi di dalam lingkungan Pesantren Daarut Tauhiid.
Semangat kemandirian yang ada pada Daarut Tauhiid adalah sebuah cita-cita dan idealisme para pendiri agar tumbuh kembang Pesantren Daarut Tauhiid dan keseluruhan aktivitasnya didasarkan kepada kemampuan diri, bukan atas ketergantungan kepada bantuan atau sokongan dari pihak lain. Sehingga diharapkan akan muncul independensi dan keleluasan dalam berkreasi. Tentu pada idealisme tersebut tidak menafikan peluang kemitraan dan kerja sama dengan sebanyak-banyaknya pihak. Allahu a’alam bishowab.. (Shabirin)
_______________________