Pendiri Yayasan DT: Bergaul dengan Fakir Miskin dicintai Allah SWT
Salah satu kesuksesan dalam meraih prestasi di Bulan Ramadan adalah mampu membuat hati menjadi semakin bersih. Hal ini disampaikan KH. Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) dalam tausiah online-nya melalui platform Youtube miliknya.
Aa Gym menyarankan, agar kita lebih banyak bergaul dengan fakir miskin dan dhuafa. Karena hal itu, menurutnya, dapat menghidupkan hati dan dapat meningkatkan solidaritas kepada sesama manusia, terutama kepada orang-orang yang lemah dalam hal ekonomi.
“Sekarang latihan kita semua adalah mari kita lebih sering bergaul dengan saudara-saudara kita yang pahit hidupnya, yang fakir, miskin dan mereka bergaulnya itu asli,” kata Aa Gym saat menyampaikan Syiar Dakwah Ramadhan “Solidaritas Umat” , pada Kamis, (30/4).
Aa Gym mengatakan jika kita menginginkan umat Islam semua bergerak dengan solidaritas, maka harus banyak bergaul dengan orang-yang lemah. Menurutnya, solidaritas umat Islam saat ini sudah bagus, namun mesti ditingkatkan lagi. “Alhamdulillah sekarang kita sudah bagus tetapi sebetulnya kalau kita dengar, potensi kita harusnya lebih bagus lagi,” ujarnya.
Pendiri Pondok Pesantren Daarut Tauhid ini menyampaikan, ajakan banyak bergaul dengan orang miskin itu merupakan tujuh wasiat Rasulullah saw kepada sahabatnya Abu Dzar ra. Dari tujuh wasiat Rasulullah saw kepada Abu Dzar, yang pertama adalah supaya mencintai orang-orang miskin dan dekat dengan mereka.
“Anjuran dekat dengan orang miskin ini seperti wasiat Rasulullah kepada Abu Dzar, di antara tujuh wasiatnya itu kan wasiat pertama cintai dan bergaullah dengan orang miskin,” kata Aa Gym.
Ia pun kemudian menyarankan, ketika sedang bergaul dengan orang miskin, jangan merasa diri lebih dari mereka. Akan tetapi kita harus merasa bergaul dengan saudara-saudara kita yang sulit hidupnya, memiliki banyak keterbatasan termasuk keterbatasan fisik itu lebih penting. “Karena itu sangat menghidupkan hati. Dari kecintaan kepada merekalah, lahir senang berbuat kebaikan,” katanya.
Karena jika kita hanya bergaul dengan orang-orang yang kaya, pejabat, dan artis, katanya, maka dapat dipastikan kepekaan kita terhadap derita orang akan terasa susah. Untuk itu, pada situasi sekarang ini bisa menjadi kesempatan untuk banyak bergaul dengan fakir miskin dan dhuafa.
“Dalam situasi seperti ini itu bagus sekali kalau anak-anak, keluarga, siapa pun diajak untuk membaca, mendengar dan melihat sendiri derita orang-orang lain,” katnya. (Elga)
Foto: DT Peduli Depok