Pendidikan Seksual dalam Perspektif Islam
Kemajuan teknologi saat ini membuat hal-hal seputar seksual bebas begitu cepat masuk kedalam kehidupan remaja dan anak-anak. Dimana mereka begitu mudah untuk mengaksesnya, konten-konten atau gambar yang mengandung unsur pornografi telah tersebar luas melalui handphone yang digunakan, disisi lain sikap orang tua yang sering kali menganggap seksual adalah hal yang tabu dan tak penting untuk diedukasi kepada anak dan remaja. Padahal, pendidikan seksual seharusnya diberikan pada anak sejak dini.
Dalam mengedukasi seks kepada anak tidak cukup hanya dengan penjelasan namun harus dengan analogi ataupun ilustrasi sehingga akan mudah dipahami oleh anak, serta selalu menjaga komunikasi agar anak tetap terbuka dalam hal privasinya.
Salah satu upaya dalam menyampaikan pendidikan seksual kepada anak-anak remaja adalah dengan memperkuat pendidikan agama. Pendidikan agama sangat diperlukan dalam perkembangan seksual anak sebagai benteng dalam menghadapi masa depan. Adapun pendidikan seksual dalam konteks ini adalah upaya untuk menjauhkan diri dari nafsu dan syahwat, dan mendekatkan diri pada Allah.
Pendidikan seks Islami ini sangat perlu dan penting untuk diajarkan pada umat Islam yang sesuai dengan perkembangan usianya, karena pendidikan seks ini menekankan pada hukum-hukum ajaran Islam dan moralitas seksual, tidak seperti pendidikan seks barat yang lebih mementingkan pada gaya dalam berhubungan seks, seks bebas, tidak peduli dengan siapa saja harus berhubungan seks, apa saja dampak buruknya melakukan seks bebas yang penting mereka puas dan aman dari penyakit hubungan seks.
Fenomena demikian jelas sangat bertentangan dengan ajaran Islam. Islam telah mengajarkan pada umatnya untuk melampiaskan hasrat biologisnya lewat jalan yang halal dan baik yaitu pernikahan, jadi tidak sembarang melakukan hubungan seks.
Beberapa kalangan menilai bahwa pendidikan seks adalah sesuatu yang tabu dan tidak perlu untuk diajarkan kepada anak-anak, karena ini adalah sesuatu yang instingtif. Beberapa pihak lain berpendapat bahwa pendidikan seks adalah pengetahuan yang perlu untuk diketahui oleh anak-anak sebagai modal untuk menghadapi usia remaja dan usia pubertas.
Dalam konteks pendidikan, maka pendidikan hendaknya diarahkan kepada anak-anak agar mereka dapat melakukan pensucian jiwa bagaimana bahayanya perbuatan dosa, bagaimana kebahagiaan hanya didapat dengan mendekatkan diri pada Allah, dan bagaimana memahami apa yang harus dilakukan agar terhindar dari jiwa yang kotor. Wallahu a’lam bishowab. (Shabirin)